Jumlah Penderita Covid-19 di Indonesia Bisa Saingi Italia

Foto: Antara
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id- Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai,pemerintah menyembunyikan sebagian data sebaran virus corona. Menurutnya, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya bisa lebih banyak daripada yang dirilis Pemerintah.

Menurutnya, soal urusan penderita yang terpapar Covid-19, Indonesia bisa menyaingi Iran dan Italia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Australia menduga Indonesia melakukan under-reporting atas jumlah pasien terjangkit COVID-19. Apa yang dilaporkan lebih sedikit dari kenyataan. Australia sudah menyetop penerbangan Bali-Australia dan melarang warganya berkunjung ke Bali. Pemerintah perlu menjelaskan hal ini kepada publik,” tegas Hafisz kepada Fajar Indonesia Network di Jakarta, Selasa (7/4).

Pria yang juga politisi PAN ini juga menyampaikan statement seorang profesor dari Universitas Essex, Inggris, Menurutnya, Pemerintah Indonesia hanya melakukan 2 ribu test COVID-19 dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa.

Menurut profesor itu, separuh populasi Indonesia akan terinfeksi virus. Indonesia bisa mendapat predikat sebagai negara dengan angka kematian tertinggi di dunia.

Anggota Komisi XI DPR RI ini juga mengingatkan, bahwa Iqbal Ridzi Elyazar dari lembaga Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) memperkirakan sekitar 70 ribu warga Indonesia diprediksi akan terinfeksi COVID-19.

“Untuk itu, rapid test harus terus dilakukan sampai zero infectant. Mengingat pihak luar negeri masih tidak percaya terhadap pertambahan jumlah penderita Corona yang stabil di kisaran angka 115 per hari. Sebagai contoh penderita di Malaysia sudah mencapai 3.200 lebih. Tetapi di Indonesia masih sekitaran 1.790. Padahal, penduduk Indonesia 10 kali lipat Malaysia,” imbuh Hafisz.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Selasa (7/4), sebanyak 204 orang sembuh. Sementara 2.738 orang terkonfirmasi positif dan 221 meninggal di Indonesia akibat COVID-19.

“Ini menunjukkan bahwa masih terjadi penularan di luar rumah sakit, masih ada orang sakit mengandung virus tapi tidak merasakan dirinya sakit yang berada di tengah-tenga kita. Ini yang harus segera kita hentikan,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (7/4). (wh/fin)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *