Daftar Donatur Palestina
Oleh: Ustadz Umar Faqihuddin S.Pdi
Proses ulat menjadi kupu-kupu adalah pelajaran. Kepompong pengorbanan. Dan sekaligus tempaan. Untuk sebuah perubahan.
Ramadan ibarat kepompong bagi orang beriman. Untuk berproses selama satu bulan. Penuh pengorbanan dan tempaan. Agar lahir sebuah perubahan.
Jika demikian butuh persiapan. Agar bila saatnya harus kelelahan. Berkurang istirahat dan kenyamanan. Memang sudah diniatkan.
Sebagaimana ulat begitu menjadi kupu-kupu berubah tampilan. Layaknya sosok hijrah dari keburukan. Tampilan taqwa menjadi pilihan.
Berubah pola makan. Dari yang semula tak jelas yang didapatkan. Menjadi begitu tegas menjaga kehalalan. Tak lagi sembarangan.
Berubah tempat tongkrongan. Yang menjadi teman. Juga aktifitas yang dilakukan. Hasil manfaat yang di berikan. Meluas tanpa batasan.
Begitu besar kepompong dalam perubahan berperan. Tak asal kegiatan ramadhan. Apalagi yang penting rebahan. Lapar dan haus bisa di tahan. Puasa sebulan kelar dijalankan.
Hanya kepompong yang penuh ketaatan. Yang berhasil memberi tempaan. Menjadi tangga perubahan. Menjadi insan bertqwa penuh kemanfaatan.
Sempurnakan puasa dengan sunnah yang dicontohkan. Perbanyak membaca Alquran. Perlama qiyamulail dikerjakan. Perbanyak dengan sedekah yang diberikan.
Solusi dan rezeki yang dijanjikan. Bukan lagi sebuah impian. Tapi benar-benar menjadi kenyataan. Ramadan bulan solusi dan harapan.
Wabah segera terusir dengan do’a yang dilangitkan. Ekonomi memulih penuh keberkahan. Bisa menikmati lebaran. Berbahagia bersama keluarga dikumpulkan. (*)
