Hasil Sidang Itsbat: 1 Ramadhan Jumat 24 April 2020

Lihat bulan untuk menentukana 1 Ramadhan (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id,- Pemerintah dan anggota DPR sepakat menetapkan 1 Ramadhan 1441 H bertepatan pada 24 April 2020. Dengan demikian puasa akan dimulai besok dan malam ini ummat Islam mulai menggelar shalat tarawih.  Namun dalam situasi wabah corona, masih tetap disasarankan ibadah tarawih bisa dilakukan di rumah masing-masing, terutama yang berada di zona merah.

Sidang itsbat berlangsung secara online, diikuti menteri agama Fachrul Razi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, dan juga diikuti sejumlah ormas Islam. Pada kesempatan ini Yandri Susanto mengimbau kepada pemerintah untuk memperhatikan mereka yang terkena dampak kebijakan corona.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelumnya Humas Kemenag merilis adanya referensi pelaporan, jika hilal awal Ramadan 1441H teramati di wilayah Indonesia pada Kamis, 23 April 2020. Artinya Kamis malam ini tanggal 23 April 2020 umat islam di Indoensia sudah mulai melakukan tarawih pertama, kemudian besok pagi sudah mulai berpuasa.

Penegasan ini disampaikan anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya saat memberikan paparan mengenai posisi hilal Awal Ramadan 1441H dalam rangkaian pelaksanaan sidang itsbat yang digelar Kementerian Agama di Gedung Kemenag, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta, Kamis (23/04).

Hadir dalam kesempatan ini, Menag Fachrul Razi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Zaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Sidang juga diikuti perwakilan ormas melalui aplikasi daring.

“Ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1441 Hijriah hari Kamis tanggal 23 April 2020 dapat teramati dari wilayah Indonesia,” terang Cecep.

Menurutnya, ijtimak terjadi pada hari Kamis, 23 April 2020, sekitar pukul 09.26 WIB. “Hilal awal Ramadan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat,” tuturnya.

“Untuk di Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,72 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit, 5 detik,” tambahnya.

Dijelaskan Cecep, hilal awal Ramadan 1441H pada hari Kamis (23/04) sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Yaitu, tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

Sebagai yurisprudensi referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawwal 1404H dengan tinggi 2 derajat dan ijtimak pada pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984 juga berhasil dilihat oleh: Muhammad Arief (33) Panitera Pengadilan Agama Pare-Pare dan Muhadir (30) Bendahara Pengadilan Pare-Pare. Selain itu, Abdul Hamid (56) dan Abdullah (61), keduanya guru agama di Jakarta, juga dapat melihat hilal pada saat itu.

“Ma’mur Guru Agama Sukabumi dan Endang Efendi Hakim Agama Sukabumi, juga melihat hilal saat itu,” tandasnya.

“Jadi ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1441H pada hari Kamis tanggal 23 April 2020 teramati dari Wilayah Indonesia,” tandasnya.

Cecep menambahkan, hisab sifatnya informatif, sedang rukyat sifatnya konfirmatif. Penetapan atau isbat adalah penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab yang tertera dalam Taqwim Standar Indonesia tahun 2020. (fur/dbs).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *