Jus Mengkudu Hajar Virus Corona, 33 Pasien di Makassar Sembuh

Buah mengkudu. (Foto dari Tokopedia)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



MAKASSAR, hajinews.id –  Jus buah mengkudu (Morinda citrifilia) diklaim berhasil menyembuhkan 33 pasien Covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan. Hasil tes 33 pasien itu langsung negatif setelah masing-masing diberi minum 2 botol jus mengkudu yang mereka namai Jus C-19.

Achmad Firdaus, satu di antara pasien Covid-19 di RS Dadi yang sembuh berkat jus mengkudu, menulis pada selembar karton, “Terima kasih Jus C-19.”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Diketahui, jus mengkudu tersebut diracik oleh Irwan Paturusi, dinamakan Jus C-19, yang diberikan kepada 33 pasien yang telah dinyatakan positif terpapar virus Corona dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Dadi Jl. Lanto Dg Pasewang, Makassar.

Sejumlah pasien selama masa isolasi dinyatakan sembuh setelah mengkonsumsi Jus C-19. Adapun sebanyak 19 pasien yang sembuh adalah bekas penumpang Kapal PELNI KM Lambelu, yang sebelumnya terpapar virus Corona.

Humas Rumah Sakit Dadi Makassar, Yunus, membenarkan bahwa 33 pasien Covid-19 itu diberikan obat herbal berupa Jus C-19. “Karena vaksin menyembuhkan virus Corona belum juga ditemukan di dunia kedokteran, maka apapun cara yang ditempuh demi kesembuhan pasien, sepanjang obat itu dapat menyembuhkan. Dan ternyata setelah mereka minum Jus C-19, dinyatakan negatif dan boleh keluar dari rumah sakit” ujar Yunus seperti dikutip dari BugisPos, Selasa (12/5/2020).

Satu di antara pasien yang sembuh, Achmad Firdaus mengungkapkan bahwa sejak menjalani isolasi, diberi obat-obat antibiotik dan vitamin, serta suplemen makanan novic dan susu kotak. “Masing-masing pasien isolasi diberi obat-obatan berdasarkan penyakit bawaannya, seperti jantung, diabetes dan, lain-lain,” jelasnya.

Namun Achmad mengakui bahwa sejak minum Jus C-19 dia merasa badannya langsung terasa ringan. Sakit tenggorokannya sembuh dan rasa nyeri badan juga hilang.

Adapun Irwan Paturusi menyebut, pihaknya memiliki hampir 100 botol Jus C-19 yang didrop ke RD Dadi secara cuma-cuma. “Kami memang sudah niatkan meracik Jus C-19 ini untuk membantu pasien yang terjangkit virus Corona. Mereka butuh bantuan untuk kesembuhan,” tuturnya.

Irwan mengaku awalnya juga tidak tahu apakah obat yang selama ini sering  ia racik dari beberapa bahan, bisa menyembuhkan penyakit Corona. “Ketika seorang yang sangat saya hormati memberitahu, bahwa ramuan itu ampuh mengobati orang terjangkit Corona, barulah saya coba bikin semampu saya  demi membantu banyak orang” ujar Irwan.

Untuk diketahui, buah mengkudu yang mempunyai nama latin Morinda citrifilia kaya akan antioksidan kuat seperti Vitamin C, Vitamin A, Vitamin B3 (niasin) dan zat besi. Berikut kandungan lengkap buah mengkudu:

Kalori: 47.
Karbohidrat: 11 gram.
Protein: kurang dari 1 gram.
Lemak: kurang dari 1 gram.
Gula: 8 gram.
Berbagai vitamin, seperti vitamin C, B7 (biotin), B6 (folat), dan E.
Beragam mmineral, seperti magnesium, potasium, dan kalsium.

Sementara itu selama ini kalangan peneliti atau dokter memprediksikan obat atau vaksin Corona belum akan dapat ditemukan dalam waktu dekat. Bahkan mungkin saja vaksin tersebut tidak akan bisa ditemukan.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko menegaskan vaksin belum dapat ditemukan dalam waktu dekat atau cepat, sehingga masyarakat harus siap dengan hidup dalam kondisi normal baru berdampingan dengan COVID-19.

“Kita tidak bisa memprediksi kapan vaksin itu akan ada, bisa jadi tidak pernah ada, tapi tidak akan cepat, tidak mungkin cepat, jadi kita harus mempersiapkan kondisi normal yang baru, new normal, bahwa kita harus hidup bersama COVID-19,” kata Handoko di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Memang para peneliti di seluruh dunia sedang berupaya menemukan vaksin COVID-19, namun saat ini belum ada hasil yang memuaskan. Hingga saat ini, belum ada satu pun negara yang mengklaim telah menemukan vaksin COVID-19. Pemerintah Indonesia juga masih terus berupaya untuk mengembangkan vaksin COVID-19.

“Pengalaman menunjukkan vaksin itu bisa (ditemukan) belasan tahun, dan belasan tahun juga bisa tidak terjadi apa-apa, tidak muncul juga,” ujarnya. Sebagai contoh nyata, sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk HIV, bahkan vaksin untuk malaria sudah berpuluh-puluh tahun juga belum ditemukan, tapi masyarakat bisa hidup sejak lama bersama penyakit itu. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *