JAKARTA, hajinews.id – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melarang perusahaan pelat merah untuk membuat riset dan pengembangan sendiri-sendiri. Ia mengatakan ke depan BUMN harus menggandeng universitas dalam urusan tersebut.
“Saya tidak mau lagi ada BUMN buat research and development sendiri-sendiri. Saya mau gabung dan bekerja sama dengan universitas-universitas,” ucapnya dalam diskusi virtual, Minggu (14/6).
Selain itu, ia menyampaikan bakal mendorong BUMN mengalokasikan 30 persen dana corporate social responsibility (CSR) untuk pendidikan. Dana tersebut bisa digunakan untuk riset di berbagai kampus di Indonesia.
“Kami akan lakukan 30 Persen CSR BUMN untuk pendidikan walaupun tahun ini nggak bisa. Tahun ini mungkin 60-70 persen ke kesehatan karena dipakai penanganan covid-19,” imbuhnya.
Erick sebelumnya menyampaikan Kementerian BUMN saat ini memiliki lima prioritas strategis. Salah satunya adalah menyeimbangkan antara pelaksanaan bisnis dengan tanggung jawab dampak sosial.
Karena itulah, BUMN harus berani melakukan perubahan ekosistem, kolaborasi bisnis, dan juga kemitraan. BUMN juga ia minta bisa menjadi pemain yang bisa membuat terobosan di era teknologi.
Supaya itu bisa terwujud ia mengatakan BUMN harus memaksimalkan nilai tata kelola korporasi yang baik dan bersih dan terakhir meningkatkan kapasitas orang-orang yang bekerja di Kementerian BUMN atau perusahaan pelat merah. (wh/cnn)