DMI: Protokol COVID-19 Syarat Salat Idul Adha

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (kanan). (Foto: Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla mengatakan protokol kesehatan menghindari COVID-19 merupakan salah satu syarat agar masjid dapat menyelenggarakan salat Idul Adha.

“Protokol itu kita syaratkan agar masjid beroperasi di seluruh Indonesia,” kata Jusuf Kalla menjawab pertanyaan, Selasa (28/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jusuf Kalla mengatakan beberapa protokol standar mencegah penularan COVID-19 di masjid di antaranya menjaga jarak antarjamaah, jamaah membawa sajadah sendiri, karpet masjid digulung/tidak dipakai, jamaah mengenakan masker, setiap masjid memiliki tempat cuci tangan dan lain-lain.

Menurut mantan Wakil Presiden Indonesia itu, protokol tersebut tidak hanya berlaku saat salat id saja tetapi di kegiatan ibadah sehari-hari di masjid, termasuk saat shalat Jumat.

“Pelaksanaan salat Idul Adha itu seperti shalat Jumat protokolnya. Keadaan ramai atau tidak protokol agar dipenuhi. Jika diperlukan, salat dapat dilakukan bergelombang dua kali daripada membludak, daripada protokol tidak jalan,” kata dia.

Jusuf Kalla mengatakan takmir masjid juga harus memperhatikan jemaahnya. Jika terdapat jemaah tidak sehat agar disarankan tak beraktivitas di masjid atau ada di tengah keramaian.

“Kita instruksikan pengurus masjid kalau melihat ada jamaah sakit jangan ke masjid. Jamaah kalau sakit agar dibantu ke rumah sakit karena masjid tidak bisa menyembuhkan, apalagi kekuatan COVID-19 ini menularnya luar biasa sehingga dengan tindakan perlu jamaah terbebas dari penularan,” katanya.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini mengatakan dalam ibadah hari raya id itu juga pemotongan hewan kurban agar tidak dilakukan di halaman masjid atau tempat umum untuk menekan terjadinya kerumunan.

Sangat disarankan, kata dia, penyembelihan kurban dilakukan di tempat yang memungkinkan hanya diikuti peserta yang sedikit, misalnya dilakukan pemotongan sendiri atau di rumah pemotongan hewan.

Jusuf Kalla menambahkan ibadah, program kebersihan dan kesehatan semua harus berjalan beriringan. “Agar salat id jalan, tapi tetap memperhatikan aspek kesehatan dan protokol lain,” tegasnya. (rah/ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *