Lima Amalan Sebelum Tidur yang Disukai Malaikat

amalan sebelum tidur
Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID,- Jangan biasakan tidur tanpa persiapan. Rasulullah mengajarkan sejumlah amalan yang perlu dilakukan sebelum tidur, bahkan menjadikan malaikat senang mencatatnya.

Amalan sunnah yang perlu dilakukan sebelum tidur adalah berwudhu. Kegiatan bersuci ini akan menjaga diri kita agar tetap suci. Malaikat pun senang mendampingi orang yang tubuhnya bersih dari najis.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW beliau bersabda,

“ Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudhulah seperti wudhu ntuk sholat. Lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari No. 247 dan Muslim no.2710)

Manfaat tidur berbaring ke kanan juga disebutkan oleh Ulama Ibnu Qayim:

“ Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).

Sholat Sunnah Witir

Jika masih punya tenaga, upayakan untuk melakukan amalan sebelum tidur dengan mendirikan sholat sunnah witir. Sahabat Dream bisa menunaikan sholat dengan satu rakaat, maupun tiga rakaat.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata:   “ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa tiga hari dari setiap bulan, shalat witir sebelum tidur, dan dari shalat Dhuha, maka sungguh itu adalah shalatnya awwabin (shalatnya orang-orang yang banyak taat kepada Allah).” (HR. Ahmad dan Ibnu Huzaimah. Syaikh al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib).

Membaca 3 Surat Pendek Sambil Mengusap Tubuh

Amalan selanjutnya yang perlu kamu lakukan sebelum tidur adalah membaca 3 surat pendek, yakni surat An-Nas, Al Falaq, dan Al-ikhlas. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa membaca ketiga surat ini dilakukan sambil meniupkan ke kedua telapak tangan. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

“ Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).

Membaca ayat kursi sebelum tidur

Amalan selanjutnya yang dilakukan sebelum tidur adalah membaca ayat kursi.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,

” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “ Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“ . Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “ Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“ . Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “ Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“ . (HR. Bukhari no. 3275)

Membaca Doa Sebelum Tidur

Amalan terakhir yang dilakukan sebelum tidur adalah membaca do’a sebelum tidur.

Dari Hudzaifah, ia berkata,

“ Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “ Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)

Sebisa mungkin, umat islam membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat.

Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

“ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)

Ibnu Baththol menjelaskan, “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “ Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah).

(muslim.or.id).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *