JAKARTA, hajinews.id – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan Muhammadiyah memiliki andil yang cukup besar dalam mendirikan Negara Republik Indonesia. Banyak tokoh nasional dari Muhammadiyah yang ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan.
Namun Muti menyayangkan banyak tokoh Muhammadiyah yang belum tercatat dan mendapat gelar pahlawan nasional, salah satunya adalah Kasman Singodimedjo. “Pak Kasman ini bapak Kejaksaan Agung yang pertama. Tapi tidak diakui sebagai pahlawan nasional, bahkan gelar pahlawannya jadi soal,” kata Mu’ti di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Mu’ti saat menilai hal ini merupakan bagian dari dosa sejarah. Oleh karena itu dengan spirit yang dimiliki, Muhammadiyah terpacu untuk memperjuangkan gelar kepahlawanan tersebut kepada tokohnya yang berjasa besar bagi bangsa Indonesia.
“Rupanya Indonesia ini ada pahlawan yang bersertifikat, ada yang tidak. Kita dituntut untuk tidak pasif menjadi partisipan,” tegas Mu’ti saat membuka pengajian umum Muhammadiyah bertema “Muhammadiyah, Pancasila, dan Kemerdekaan Indonesia”.
Sebelumnya, para ulama dan kiai yang tergabung Persatuan Umat Islam (PUI) mendesak pemerintah kabupaten turut membantu memperjuangkan KH. Ahmad Sanusi mendapat gelar pahlawan nasional. Desakan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI itu diungkapkan sejumlah tokoh PUI saat berlangsung pertemuan dengan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami di Kota Sukabumi pada 6 Agustus 2020.
Mereka mengaku tidak hanya kecewa dengan sikap pemerintah pusat yang masih belum menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sosok KH. Ahmad Sanusi, namun juga mempertanyakan kekurangan yang menyebabkan masih belum dikabulkan harapan masyarakat agar kiai kharismatik asal Sukabumi itu dianugerahkan gelar pahlawan. (rah/berbagai sumber)
1 Komentar