Happy, Healthy, Wealthy : Evaluasi Isteri

Evaluasi Isteri
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Happy, Healthy, Wealthy : Evaluasi Isteri

Oleh: Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia

Anda ngefans kepada ceramah-ceramah Gus Baha‘? Anda pasti tidak melewatkan episode video yang satu ini. Suatu hari Kiai Muda NU yang bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin ini, didatangi seorang wanita muda. Ia minta doa khusus agar keluarganya kaya, suaminya cepat dapat promosi agar gajinya tambah besar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gu Baha’ ganti tanya. Jika sudah kaya untuk apa? “Agar punya rumah sendiri Gus. Tidak numpang di rumah mertua,” kata wanita itu. “Bagus. Setelah itu?” Gus Baha’ tanya. “Untuk beli mobil Gus,” jawab wanita muda itu. “Setelah itu?” tanya Kiai yang ceramahnya banyak menggunakan Bahasa Jawa ini. Karena wanita ini tak segera menjawab,” Gus Baha’ bantu menjawab. “Tahu tidak Bu, kalau sebuah keluarga sudah kaya. Setelah punya rumah, punya mobil, berikutnya yang dievaluasi suami adalah isterinya. Kalau dulu, ketika masih miskin, dia tidak mempermasalahkan itu. Karena masih berjuang dengan kehidupannya,” katanya.

“Tapi,” lanjut kiai yang dipanggil Ustad Adi Hidayat sebagai Manusia Qur’an ini,”begitu kaya, dia sudah mulai banding-bandingkan. Dia sudah sering ke mal, pergaulannya sudah meningkat, sudah sering melihat wanita cantik. Nah, begitu Bu, kalau rumah tangga sudah kaya. Maukah ibu dievaluasi oleh suami,” kata ulama berusia 50 tahun ini.

Apa reaksi wanita itu? “Dia langsung menggeleng dan berkata, “kalau gitu gak jadi Gus. tidak usah didoakan,” kata Gus Baha’ menirukan wanita itu sambil tertawa.

Di Jawa Pos ada peringatan khusus tentang itu. Terutama yang sering saya dengar adalah ketika teman-teman pemasaran koran bertemu dengan agen. Biasanya saat Halal Bihalal. “Bapak-Bapak, saya ingatkan ya. Ini berdasar pengalaman yang sudah-sudah. Jika pelanggan para agen ini masih di bawah 100, biasanya pembayarannya malah rajin. Punya 500 pelanggan, masih rajin. Tapi, setelah seribu mengapa justru kadang tersendat,” kata pimpinan pemasaran yang biasanya memberikan pengantar Halal Bihalal ini.

Ya, mengapa pembayarannya justru tersendat setelah pelanggannya besar? Jawabnya adalah ini: sudah berani kredit mobil. Tak masalah dengan kredit mobil. Tapi, ada efeknya setelah punya mobil, sudah ada yang berani selingkuh. “Akibatnya bisa ditebak, uang yang sudah ditata untuk rumah tangga, sekolah anak-anak, cicilan mobil, ada tambahan uang selingkuh yang besarnya tak pernah bisa diduga,” katanya.

Karena itu, ada sesi khusus untuk selalu mengingatkan itu. Hati-hati kalau sudah kehidupannya meningkat. Kata Gus Baha’: isteri pun dievaluasi.

Anda termasuk yang terkena “evaluasi” Gus Baha’? Segera tobat, senyampang masih ada waktu, dan belum keburu tertangkap. Salam!

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *