Muhammadiyah Kehilangan Pejuang Pendidikan yang Gigih

Abdul Malik Fadjar (Foto/kompas)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Wafatnya Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. membuat para tokoh Muhammadiyah merasa sangat kehilangan.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan almarhum Prof Abdul Malik Fadjar adalah inspirasi bagi para penggerak kampus Muhammadiyah dalam membangun pendidikan khususnya di perguruan tinggi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya berani berkata bahwa sebagian besar dari pendiri dan pengelola perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah adalah banyak terinspirasi oleh karya agung dari beliau berupa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang beliau tinggalkan,” kata Buya Anwar, Senin malam (7/9/2020).

Ia mengatakan almarhum mantan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Nasional itu pernah berpesan jika ingin memajukan perguruan tinggi maka harus tekun dan bersungguh-sungguh.

Malik Fadjar, kata Sekjen Majelis Ulama Indonesia itu, juga merupakan sosok yang tidak menyukai rektor perguruan tinggi yang lebih banyak bepergian dan tidak betah di kampus yang dipimpin. Artinya, jika rektornya saja tidak nyaman maka bagaimana dengan civitas akademika lainnya.

Buya Anwar mengatakan Malik adalah seorang pejuang pendidikan yang gigih, tidak kenal lelah serta selalu optimistis. Berkat ketekunannya Malik bisa membawa UMM menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) bereputasi di Indonesia, megah, maju dan modern. “UMM ini merupakan salah satu perguruan tinggi unggulan di lingkungan Muhammadiyah dan menjadi salah satu PTS yang diperhitungkan di negeri ini,” kata dia.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan almarhum Abdul Malik Fadjar adalah seorang tokoh yang akrab dengan aktivis muda. “Almarhum adalah pribadi akrab. Walaupun usianya di atas rata-rata anggota pimpinan yang lain, namun beliau menaruh takzim kepada yang lain, termasuk cukup menyantuni para aktivis muda,” kata Din kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan Malik merupakan salah satu kader terbaik Muhamamdiyah. Sepak terjang almarhum dapat mewakili Muhammadiyah dalam banyak jabatan politik kenegaraan.

Malik, kata dia, berperan baik saat menjadi Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Menurut Din, Malik merupakan pejuang Muhammadiyah. Sebagian besar hidupnya diabdikan dalam Persyarikatan Muhammadiyah mulai dari bawah hingga menjadi salah seorang Ketua PP Muhammadiyah. “Selama di PP Muhammadiyah, almarhum sangat aktif. Pikiran-pikirannya banyak mewarnai langkah-langkah Muhammadiyah, khususnya dalam bidang pendidikan,” katanya.

Malik Fadjar berpulang di usia 81 tahun. Rektor UMM periode 1983-2000 ini mengembuskan nafas terakhirnya pada Senin (7/9/2020), pukul 19.00 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *