Tiga Opsi Ibadah Haji 2021: Semua Jamaah Berangkat, Kuota 50 Persen, atau Ditunda Lagi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kementerian Agama menyiapkan tiga opsi penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M mendatang. Mengingat masa pandemi Covid-19 belum bisa dipastikan, maka pelaksanaan ibadah haji 2021 juga masih menggantung. Karena itu, Kemenag mewacanakan tiga alternatif sambil menunggu keputusan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi. Ketiga opsi itu yakni semua jamaah dapat diberangkatkan semua berdasarkan kuota yang tertunda pada 2020, hanya berangkat 50 persen dari kuota, atau bisa saja ditunda lagi pada 2022.

“Kita siapkan tiga alternatif untuk kuota haji tahun 2021 mendatang sambil menunggu keputusan dari pihak Saudi Arabia terkait kuota haji untuk Indonesia pada tahun 2021 mendatang,” kata Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi di Kupang, dikutip dari indonediainsaide.com, pada Sabtu (28/11).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jika situasi Covid-19 di dunia sudah membaik, maka opsi pertama sangat terbuka, yaitu semua jamaah akan diberangkatkan. Namun, jika kondisi Covid-19 belum sepenuhnya pulih, maka kemungkinan diberlakukan pembatasan kuota jamaah haji dari 30 sampai 50 persen. Kemudian yang ketiga pemberangkatan jamaah haji ditunda lagi jika pemerintah Arab Saudi menutup akses layanan penyelenggaraan ibadah haji. “Yang ketiga tidak ada pengiriman sama sekali, karena memang dibatalkan oleh mereka.Tetapi kita sama-sama berdoa agar tetap berlangsung dengan kuota penuh,” ujarnya.

Menag mengatakan sampai saat ini belum dipastikan apakah ada keberangkatan haji lagi di tengah Covid-19 ini. Sebab sebelumnya Plt Dirjen Bimas haji beberapa waktu lalu pulang dari Arab Saudi belum ada jawaban dari pihak Arab Saudi

Menag Fachrul memaklumi Arab Saudi sampai saat ini belum bisa mengambil keputusan. Karena memang menurut informasi yang ia peroleh dari pihak Arab Saudi yang menentukan kuota itu adalah pihak dari negara-negara OKI.

Menag menambahkan bahwa memang saat penambahan kuota pada akhir Oktober lalu, itu juga karena adanya pembatalan dari beberapa negara, sehingga Indonesia mendapatkan tambahan 10 ribu dari semula kuotanya 221 ribu menjadi 231 ribu jamaah haji.

“Akhirnya kita tak bisa memantau jamaah haji kita sehingga banyak yang kena Covid-19 dan harus dikarantina di Arab Saudi,” ujar dia.

Ia berharap agar pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir sehingga pengiriman jamaah haji bisa 100 persen atau kuota penuh.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *