Daftar Donatur Palestina
Jakarta, Hajinews.id – Ekonom senior Rizal Ramli memandang kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat akan memengaruhi geopolitik global dan bisa berdampak pada Indonesia. Namun, ditangan Biden tidak akan mengubah kebijakan luar negeri mereka untuk bersaing dengan Cina.
Menurut Rizal, perbedaannya hanya pada cara yang digunakan. Jika Donald Trump menggunakan cara yang vulgar dalam menghadapi Cina, sementara Biden tidak demikian.
Bicara mengenai Cina, Rizal Ramli teringat ketika menjabat sebagai Menko Kemaritiman di masa Jokowi. Kata Rizal, Cina memiliki ambisi besar untuk memiliki teritori negara lain.
Dikatakan Rizal, hasrat Cina itu tidak lepas dari jumlah penduduk Tirai Bambu yang lebih dari 1,3 miliar. Mereka ingin mempekerjakan atau merelokasi warganya ke negara-negara lain seperti Afrika, Asia, dan termasuk Indonesia.
Tentu saja, ambisi ini oleh Rizal Ramli ditentang keras. “Ambisi teritorial seperti itu tidak bisa diterima oleh rakyat Indonesia, termasuk Rizal Ramli, ” ujar Rizal Ramli dikutip dari RMIL, Selasa (1/12/2020).
Salah satu ketegasan Rizal Ramli menentang ambisi Cina adalah dengan mengubah nama Laut China Selatan yang masuk dalam ZEE Indonesia dengan nama Laut Natuna Utara.
“Saat kami menjadi Menko Kemaritiman, kami mengubah nama Laut Cina Selatan yang masuk wilayah Indonesia menjadi Laut Natuna Utara dan kami ganti petanya,” papar Rizal Ramli.
Lalu, Cina secara resmi mengajukan protes kepada pemerintah Indonesia. Rizal Ramli kemudian mengacuhkan protes tersebut karena Laut Natuna Utara adalah teritori Indonesia.
“Itu sebetulnya kurang ajar sekali karena seharusnya tergantung kita, karena itu laut kita dan wilayah kita, maka mau kita kasih nama apapun, you have no right to interfere. Ini menunjukkan adanya ambisi teritorial, ” tandasnya.
