Petuah Ustadz Abdul Shomad Di Awal Tahun 2021

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Ustadz Abdul Shomad termasuk ulama yang diperhitungkan di negeri ini. Beliau terkenal sebagai dai yang bersahaja namun tegas dalam menyampaikan dakwahnya.

Dilansir dari laman Jakbar.news.com (2/1/2021) Abdul Somad memberikan nasehat nya soal sejumlah hal seperti keadilan, ketakwaan, dan bahkan soal perbedaan agama yang masih sensitif di kalangan masyarakat Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

UAS memberikan nasehatnya untuk bangsa dan masyarakat Indonesai dalam menyongsong tahun 2021.

UAS memberikan sejumlah nasehat nya saat menjadi salah satu penceramah dalam acara doa bersama untuk Indonesia sehat yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera pada Kamis, 31 Desember 2020 malam.

Dalam kesempatan tersebut, UAS menyampaikan lima nasehata untuk bangsa Indonesia dalam rangka menyongsong tahun 2021.

Pertama UAS menyinggung soal Pandemi COVID-19, dia berharap supaya masyarakat segera terhindar dari wabah.

Kedua UAS menyinggung soal ketidakadilan, dia berpendapat bahwa dengan keadilan maka semakin mendekatkan diri kepada ketakwaan.

“Bahkan, dengan yang berbeda agama kita tetap diminta bersikap adil. Walaupun berbeda agama selama tidak mengusirmu dari kampung halaman berbuat baiklah dan bersikap adillah. Insya Allah, kita umat yang sehat dari ketidakadilan,” jelas UAS dikutip dari Antara Sabtu, 02 Januari 2021.

Ketiga UAS menyebut sehat dari penyakit zalim, lebih lanjut dia berpesan supaya manusia jangan berbuat zalim karena menurut UAS kezaliman akan menjadi kegelapan sampai hari kiamat.

Keempat, UAS menyinggung soal penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ia berpendapat bahwa “Nabi SAW mengajarkan untuk urusan yang berat maka letakkan saudaranya. Untuk yang ringan, ajak sahabat. Tidak ada istilah KKN,” jelas UAS .

Terakhir, UAS juga mengatakan bahwa sudah semestinya bangsa ini harus sehat dari penyakit moral dan kemaksiatan.

UAS juga berpesan agar terus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar agar selalu sehat dari penyakit maksiat tersebut.

UAS mewanti-wanti kepada masyarakat agar takut terhadap perbuatan maksiat. Hal ini karena jika terjadi azab maka tidak hanya yang berbuat maksiat yang merasakan dampaknya.

“Yang ditakutkan adalah saat orang yang berbuat maksiat merasa menang dan orang yang benar merasa salah untuk menegur yang maksiat,” tegas UAS .

“Insya Allah selama ada amar ma’ruf nahi munkar, selama ada lisan yang tidak pernah takut kepada orang zalim meskipun memegang kekuasaan kita akan sehat dari penyakit maksiat ini,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *