Jadi Sorotan Internasional, Campur Tangan Indonesia dalam Krisis Politik Myanmar Tuai Polemik

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Indonesia baru-baru ini ikut terseret dalam pergolakan politik Myanmar. Bahkan, sebuah demonstrasi massa digelar di depan Kedutaan Besar Indonesia di negara tersebut pada Selasa (23/2). Tak ayal, hal ini menjadi sorotan media internasional, termasuk Reuters, Associated Press, dan AFP.

Kejadian ini bermula dari bocornya dokumen pemerintah Indonesia yang menyebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan terbang ke Myanmar pada Kamis (25/2). Ini menjadi kunjungan asing pertama ke negara tersebut sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seorang pejabat Myanmar menyatakan kepada Reuters bahwa surat dari Kementerian Perhubungan Indonesia itu asli. Menurut surat itu, Retno akan tiba pada pagi hari dan terbang kembali beberapa jam kemudian.

Menurut laporan Reuters pada Selasa (23/2), juru bicara Kemlu Tengku Faizasyah mengatakan Retno sedang berada di Thailand dan mungkin akan berkunjung ke negara lain di kawasan itu setelahnya. Namun, tak dapat dipastikan negara mana.

Reuters menyebut menlu Indonesia telah menggalang dukungan di Asia Tenggara untuk mengadakan pertemuan khusus tentang Myanmar. Selain itu, Indonesia juga mengusulkan kawasan itu mengirim pengawas untuk memastikan para jenderal mengadakan pemilu yang adil dan inklusif.

Namun, bocornya jadwal kunjungan dan usulan Indonesia soal pemilu ulang oleh militer itu mendapat reaksi keras dari massa antikudeta di Myanmar. Menurut laporan Associated Press, para pengunjuk rasa berkumpul di depan Kedutaan Besar Indonesia pada Selasa (23/3). Para demonstran menuntut agar hasil pemilu tahun lalu dihormati. Pemilu pada bulan November itu dimenangkan secara telak oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi milik Aung San Suu Kyi. Mereka meneriakkan yel-yel menentang kudeta militer dan memegang spanduk yang salah satunya bertuliskan ‘Teman atau Musuh. Ayo pilih, Indonesia.’

“Sebagai seorang warga Myanmar, saya harap berpihaklah pada kebenaran. Kami tak bisa menunggu setahun lagi,” ungkap seorang demonstran bernama Han Ni.

Klarifikasi masalah ini pun telah dilaporkan AFP. Dalam artikel terbarunya, disebutkan bahwa Indonesia mengatakan pada Rabu (24/2) kalau pihaknya tengah berunding dengan kedua pihak dalam krisis politik Myanmar. Menlu pun mungkin akan berkunjung untuk membantu menemukan solusi. Namun, ia tak punya rencana melakukan perjalanan dalam waktu dekat. Artinya, rencana perjalanan dalam dokumen yang bocor itu tidak dikonfirmasi oleh Indonesia dan tak ada kunjungan yang dijadwalkan. Meski begitu, tetap ada kemungkinan kunjungan Retno ke Myanmar untuk pertemuan khusus para menteri luar negeri ASEAN. Namun, waktunya belum diumumkan.

“Setelah memperhitungkan perkembangan terkini dan mengikuti pantauan sejumlah negara ASEAN, ini bukan waktu yang ideal untuk melakukan kunjungan ke Myanmar. Tapi Indonesia juga berkomitmen untuk terus berkomunikasi dengan semua pihak di Myanmar,” terang Faizasyah.

Ia menambahkan kalau kemungkinan kunjungan itu masih terbuka, tetapi harus berhati-hati memutuskan waktunya.

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *