Ternyata Para Nabi Masih Melaksanakan Salat dan Menunaikan Haji di Alam Barzakh

Ternyata Para Nabi Masih Melaksanakan Salat dan Menunaikan Haji di Alam Barzakh
foto: menunaikan haji
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Para Nabi adalah manusia pilihan. Allah mengutus mereka menyampaikan petunjuk kepada umat. Tidak hanya melalui kata-kata, seperti ceramah, mengeluarkan kata-kata bijak yang kalau pada hari ini menjadi quote-quote harian atau semacamnya. Mereka juga memberi contoh melalui prilaku keseharian serta dalam beribadah kepada Allah. Mengenai hal terakhir, yakni ibadah salat dan menunaikan haji, ternyata tak hanya mereka jalankan semasa di dunia melainkan hingga di alam barzakh.

Sebagaimana keterangan dari hadis yang diriwayatkan Imam Muslim. Di antara ibadah para Nabi di alam kubur adalah salat dan menunaikan haji.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Aku melewati Musa di malam saat aku Isra’ di dekat hamparan tanah merah, ternyata Musa berdiri seraya salat di kuburnya.”

Berkenaan dengan pelaksanaan salat semacam ini, ternyata itu dilakukan bukan hanya oleh Nabi Musa AS, namun semua Nabi. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi, para Nabi ini senantiasa melaksanakan salat.

Sementara informasi mengenai kegiatan ibadah haji yang dilakukan para Nabi di alam kubur berdasar pada hadis riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melewati lembah Azraq. Nabi bertanya, “Lembah apa ini?” Mereka menjawab, “Lembah Azraq”. Nabi bersabda, “Aku seperti melihat Musa alaihis salam turun dari bukit, dengan suara keras ia membaca Talbiyah kepada Allah.” Kemudian Nabi melewati bukit Harsya. Nabi bertanya, “Ini bukit apa?” Sahabat menjawab bahwa itu adalah bukit Harsya. Nabi bersabda, “Aku seperti melihat Yunus bin Matta alaihis salam di atas unta merah yang gemuk, memakai jubah bulu hewan, tali kendali adalah rumput kering. Ia membaca Talbiyah.”

Kematian bukanlah akhir sebenarnya dari kehidupan. Sebagai seorang yang beriman, kita percaya bahwa dunia ini hanya merupakan satu dari sekian alam yang ditempati atau dilewati manusia.

Sebelum lahir ke dunia, seorang manusia berada di alam rahim, bahkan jauh sebelum itu berada di alam ruh. Ketika meninggal dunia, hidup manusia berpindah ke alam barzah. Sesudah itu masih ada beberapa alam atau tempat persinggahan, seperti padang mahsyar, kemudian pada yaumul mizan, hingga akhirnya pada masanya akan berada di surga atau neraka di akhirat sana.

Setiap orang akan mendapatkan kondisi dan situasi yang berbeda di setiap alam-alam yang akan datang itu. Para Nabi dan orang-orang shaleh menjalaninya, salah satunya dengan beribadah seperti shalat dan ibadah haji.

Kemudian orang-orang mukmin, sebagaimana dikatakan Nabi Muhammad Saw akan ditempatkan di taman yang hijau nan lapang, terang laksana malam purnama. “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “orang mukmin dalam kuburnya itu berada dalam taman yang hijau, dan dilapangkan baginya tujuh puluh hasta. Ia memperoleh sinar bulan purnama.”

Beda dengan orang-orang kafir. Mereka amat tersiksa dan berharap dapat memperbaiki keadaan dengan cara minta dikembalikan ke dunia. “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada se seorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan, dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS al-Mukminun [23]: 99-100).

Sumber: harakah

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *