Hajinews — Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, Islam merupakan agama yang mengambil nilai-nilai tengah jalan.
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu berkaca pada istilah Wasathiyyah Islam.
Menurut Din, Islam mengajarkan toleransi kepada sesama muslim maupun penganut agama lain.
“Kita cenderung bermusyawarah dalam melakukan perbaikan dalam kehidupan bersama ini,” kata Din sebagaimana dilansir Repelita dari laman resmi PKS, Minggu (14/3).
Dia menambahkan, jika Pancasila dibedah poin-poinnya, di dalam sila-silanya ada paradigma Wasathiyyah Islam.
Menurut Din Syamsuddin, ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab merupakan semacam ontology.
“Kemudian ada kerangka epistemologi persatuan dan permusyawaratan, dan kemudian rakitan paradigma etis itulah keadilan sosial,” ucap Din.
Dia menjelaskan, UUD 1945 dan Pancasila merupakan manifestasi Wasathiyyah Islam.
“Di moderasi Islam atau jalan tengah Islam sudah senyawa dalam wawasan kebangsaan dan kenegaraan kita, termasuk UUD 1945,” kata Din.
Din menegaskan, partai-partai maupun organisasi Islam harus selalu mengawal NKRI sesuai dengan Pancasila.
“Tidak boleh Pancasila dipisahkan dari agama,” kata Din Syamsudin.(dsb)