8 Fakta Terbakarnya Kilang Minyak Balongan Milik Pertamina

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin 29 Maret 2021 dini hari. Kilang minyak milik Pertamina tersebut diketahui terbakar sekitar pukul 00.45 WIB. Dari insiden itu, Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri menyebutkan korban terdampak sebanyak 23 orang. Dari jumlah tersebut, enam orang terkena luka bakar cukup parah dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Selain korban jiwa, diketahui puluhan rumah warga rusak atau retak. Ratusan wargapun diungsikan di tiga tempat yakni Pendopo Bupati Indramayu, Islamic Center Indramayu dan Bumi Patra Indramayu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berikut deretan fakta terkait kebakaran yang terjadi di kilang minyak Pertamina Balongan yang dilansir dari Liputan6.com pada Selasa (30/3/2021):

1. Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan Belum diketahui

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri tiba di lokasi kebakaran. Dia menyampaikan, sebelum kebakaran petugas di dalam Pertamina Balongan menemukan adanya rembesan pada Minggu malam.

“Ada rembesan kemudian langsung ditangani petugas setempat,” kata Ahmad Dofiri kepada wartawan, pada Senin 29 Maret 2021.

Namun, di tengah proses penanganan rembesan minyak, situasi hujan rintik dan disertai petir. Tak lama berselang kemudian terjadi ledakan hebat sehingga mengakibatkan kebakaran.Dia mengaku belum memastikan penyebab kebakaran tersebut. Petugas masih berupaya melakukan mitigasi imbas kebakaran.

“Belum tahu kepastiannya karena petir atau bagaimana masih dalam proses penanganan ya,” kata dia.

2. Terlihat dari Jarak 5 Kilometer

Kebakaran hebat terlihat dari jarak 5 kilometer dari pemukiman warga. Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang meledak pada Senin, 29 Maret 2021 dini hari ini membuat warga sekitar panik. Seperti saksi mata bernama Suci, warga Indramayu.

“Dari sini kelihatan banget apinya besar,” kata Suci, warga Indramayu, seperti dikutip dari Antara.

Suci mengatakan bahwa jarak tempat tinggalnya ke kawasan kilang minyak milik Pertamina VI Balongan akni sekitar 5 kilometer. Meskipun jarak cukup jauh, namun api terlihat jelas dari radius tersebut. Api yang membumbung dan suara yang cukup keras bisa dilihat dan didengar oleh masyarakat sekitar.

“Kalau dari sini jarak memang jauh, tapi api kelihatan,” kata Suci.

3. 6 Petugas Pertamina Terluka

Dari insiden kebakaran di kilang minyak VI Balongan, ada petugas Pertamina yang terluka. Plt Kasie Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Indramayu, Suyanto menyebut ada 6 petugas Pertamina alami luka bakar. Namun Suyanto mengabarkan bahwa tidak ada sama sekali korban yang meninggal.

“Meninggal nggak ada, luka karena terbakar 6 orang. Mereka petugas kilang, karena ada di lokasi,” kata Suyanto kepada Liputan6.com.

Selain itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi Adrimulan Chaniago menyebut, sejauh ini ada puluhan orang yang mengalami luka ringan akibat kejadian ini.

“Data yang terakhir sudah kita terima ada sebanyak 23 korban luka ringan,” kata Kombes Erdi dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).

Tak hanya luka ringan, menurut Erdi kejadian tersebut juga mengakibatkan lima orang mengalami luka berat. Erdi mengatakan, seluruh korban tengah menjalani perawatan medis. “Untuk korban luka berat ada lima. Saat ini masih dalam pertolongan medis,” kata Erdi.

4. Pertamina Tanggung Pengobatan

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, pihaknya juga akan menanggung biaya perawatan bagi warga di sekitar Kilang Balongan yang terkena dampak kebakaran akibat ledakan besar itu.

“Sementara warga masih tetap tinggal di pengungsian, dan yang luka karena kejadian ini kita rawat di Rumah Sakit Pertamina Balongan,” kata Ifky kepada Liputan6.com, Senin (29/3/2021).

Saat ini, Pertamina masih tetap fokus untuk melakukan pemadaman api di Kilang Balongan. Namun demikian, Ifky mengatakan, pihaknya belum bisa memberi estimasi waktu kapan proses pemadaman dapat diselesaikan.

5. Kerugian Ditaksir mencapai Rp 1,25 triliun

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman memperkirakan kerugian ditaksir mencapai Rp 1,25 triliun.Kata dia, berdasarkan diameter tangki 55.5 meter dan tinggi 15.5 meter, dengan kapasitas menampung BBM sebanyak 37 ribu m3. Lalu kata dia, melihat besaran dan lamanya kebakaran diperkiraan BBM disetiap tangki mencapai setidaknya 80 persen dari kapasitas maksimal, maka bila tangki penuh 1 tangki adalah 32.000 KL atau setara 200.000 barel setiap tangki. Selanjutnya, untuk sejumlah 4 tangki berisi BBM jenis naphta, gasoline dan Pertamax Ron 92 sejumlah 800.000 barel yang musnah terbakar. Jika asumsi harga perbarel USD 70, maka potensi kerugian Pertamina menjadi 80.000 barel X USD 70 = USD 56 juta.

Sementara untuk membangun 4 tangki jenis flooting roof dengan fasilitas assesoris pompa dan perlengkapan safety seperti kilang TPPI, dibutuhkan sekitar USD 5 juta per tangki, sehingga untuk membangun tangki BBM seperti semula dibutuhkan dana sekitar USD 20 juta.

Tak hanya itu saja, nantinya Pertamina wajib harus membayar ganti rugi dan pengobatan korban akibat kebakaran serta ditambah biaya operasi pemulihan sekitar USD 2 juta.

6. 3 Orang Dilaporkan Hilang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan jumlah korban luka akibat kebakaran hebat di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, mencapai 19 orang. Sebanyak lima orang di antaranya mengalami luka berat dan tiga orang dikabarkan hilang.

“Tiga orang hilang (belum ditemukan),” ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat dalam keterangan tertulis, Senin (29/3/2021).

Selain itu, BPBD juga melaporkan kejadian kebakaran tersebut membuat belasan orang mengalami luka-luka. Sebanyak 14 orang mengalami luka ringan dan 5 orang luka berat.

7. Sudah 3 Kali Terbakar

Kilang Balongan terbakar pada Oktober 2007. Dengan adanya insiden tersebut, api tidak merusak fasilitas produksi dan hanya mengganggu fasilitas pembuangan limbah. Kebakaran pada Januari 2019 kembali terjadi di kawasan Kilang Minyak Balongan. Insiden tersebut terjadi pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP Aset 3 ke pengolahan minyak (kilang) Balongan, Jawa Barat. Syahrial Mukhtar yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris ‎Perusahaan Pertamina mengatakan, fasilitas yang terbakar merupakan boiler penyuplai gas, untuk mendukung kegiatan kilang Balongan.

“Yang terbakar OTG Pertamina EP area asset 3 jadi di jalur boilernya,” kata Syahrial.

Menurut Syahrial, kebakaran terjadi pada Senin (4/1/2019), pukul 09.40 WIB, kemudian dalam 20 menit kebakaran sudah dapat dipadamkan. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.

“Sudah mati.‎ Pagi tadi di area boiler. Jam 09.40, tapi 20 menit kemudian aman,” ‎tuturnya.

Syahrial menegaskan, fasilitas yang terbakar tersebut berada di dekat kilang Balongan, tapi letaknya di luar komplek kilang. ‎Tidak ada korban atas peristiwa tersebut.

“Dekat situ (Kilang Minyak Balongan). Gas yang dibutuhkan untuk ke kilangnya,”‎ katanya.

Usai kejadian pada 2019 lalu, kebakaran dahsyat kembali terjadi di Kilang Balongan pada 29 Maret 2021 pukul 00.45 dini hari tadi, di mana telah terjadi insiden yang menyebabkan terjadinya kebakaran di tangki T301G. Kilang yang terbakar adalah Kilang Minyak Pertamina Balongan yang berlokasi di Desa Balongan, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat.

8. Pasokan BBM Aman

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, dengan adanya insiden kebakaran di Kilang Balongan ini, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal. Saat ini tim HSSE Kilang Balongan tengah fokus melakukan pemadaman api di kilang yang berlokasi di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *