Tangani Banjir Bandang di NTT, Panglima TNI Kerahkan Hercules hingga Helikopter 

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Indonesia kembali diterjang banjir bandang yang kali ini melanda wilayah Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4). Untuk memudahkan penanganan bencana, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, memerintahkan jajarannya untuk mengerahkan prajurit dan sejumlah alutsista.

Salah satu alutsista yang disiapkan TNI untuk mengangkut bantuan kemanusiaan bagi korban alam di NTT yakni KRI Oswald Siahaan (OWA)-354. Alutsista itu, kata Hadi, disiapkan untuk memudahkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan menyalurkan sejumlah bantuan untuk para pengungsi dan korban bencana alam itu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Hari ini saya telah memerintahkan KSAL untuk memberangkatkan KRI OWA-354 dalam rangka mengangkut bantuan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial RI menuju lokasi bencana di NTT dan NTB,” ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya dilansir Kumparan, Selasa (6/4).

Panglima TNI Kerahkan Hercules hingga Helikopter Tangani Banjir Bandang di NTT (1)
Prajurit TNI bersiap memasuki Pesawat Hercules A 1321 TNI AU yang membawa bantuan logistik untuk korban gempa bumi Majene di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Tak hanya mengerahkan KRI OWA-354, Hadi turut mengerahkan pesawat Hercules C-130, Helikopter, beserta sejumlah prajurit untuk membantu para korban bencana alam di NTT dan NTB.

“Selain membawa bantuan untuk korban bencana alam di NTT dan NTB, TNI juga memberangkatkan prajuritnya untuk membantu evakuasi dan pertolongan pertama,” ungkap Hadi.

Tak hanya Alutsista

Tak hanya mengirim sejumlah alutsista ke lokasi bencana, Hadi juga menambahkan, TNI telah menyiagakan pesawat angkut berat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, dan Skadron Udara 32 Lanud TNI AU Abdul Rachman Saleh Malang.

Pesawat angkut itu, kata Hadi, disiagakan TNI untuk mengangkut sejumlah pasukan yang akan disiapkan untuk membantu proses penanganan di lokasi bencana dan bantuan kemanusiaan.

“Pengerahan KRI dan pesawat angkut berat, serta prajurit TNI ke wilayah bencana alam di NTT dan NTB, merupakan bagian dari operasi militer selain perang yang memang menjadi salah satu tugas pokok TNI,” ucap Hadi.

 

Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4). Foto: BPBD Flores Timur/HO/ANTARA FOTO

Terakhir, Hadi juga menambahkan, rencananya TNI memberangkatkan Batalyon Zeni dari Kodam IX/Udayana Bali dan Kodam XIV/Hasanuddin Makassar untuk menambah jumlah pasukan yang bertugas di lapangan.

“Dikerahkan Batalyon Zeni TNI menuju ke lokasi bencana untuk membantu membersihkan daerah terdampak sekaligus melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi,” katanya.

Sebelumnya, Banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA. Selain itu beberapa wilayah lain di NTT juga mengalami hal serupa.

Banjir bandang yang dipicu intensitas hujan tinggi itu, menerjang sejumlah desa di NTT, antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado, serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *