Dokumen Alutsista sebesar Rp 1.760 triliun Bocor, Dahnil Anzar Simanjuntak: Kemenhan Akan Bersikap Tegas

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pimpinan Prabowo Subianto akan mengusut dalang di balik penyebar dokumen alutsista dengan anggaran sebesar Rp 1.760 triliun untuk periode 2020 hingga 2024.

Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan Rancangan Perpres merupakan dokumen perencanaan dalam proses pembahasan dan pengujian mendalam, bukan dan belum menjadi keputusan final.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dokumen itu bagian dari rahasia negara sehingga kami sesali ada pihak-pihak yang membocorkan dan menjadikan alat politik untuk mengembangkan kebencian dan gosip politik,” ujar Dahnil dalam keterangannya, Senin (31/5).

Dahnil menyebut Kementerian Pertahanan akan bersikap tegas untuk mengusut pihak yang bertanggungjawab dalam menyebarkan dokumen tersebut ke publik.

“Kementerian Pertahanan akan bersikap tegas untuk mengusut siapa yang bertanggungjawab menyebarkan dokumen tersebut sehingga menjadi simpang siur di publik,” tegasnya.

Dahnil menjelaskan, dokumen tersebut dibuat berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo kepada Prabowo untuk merinci alat pertahanan dan keamanan (alpahankam) yang dimiliki Indonesia dalam 5 hingga 25 tahun ke depan.

Dengan kondisi alpahankam Indonesia yang 60 persen sudah tua dan usang, maka modernisasi sangat diperlukan.

“Oleh sebab itu, Kementerian Pertahanan mengajukan sebuah formula modernisasi alpahankam melalui reorganisasi belanja dan pembiayaan,” ungkapnya,

Dahnil menjelaskan rencananya akan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan melalui mekanisme belanja alpalhankam lima renstra.

Renstra pertama, yaitu 2020 hingga 2024 sehingga postur pertahanan ideal Indonesia bisa tercapai pada tahun 2025 atau 2026, dan postur ideal tersebut bertahan sampai 2044.

Dengan formula tersebut, maka pada tahun 2044 akan dimulai pembelanjaan baru untuk 25 tahun ke depan.

“Apabila dianologikan, formula belanja ini ibarat membangun rumah. Kita membiayai pembangunan rumah dalam waktu tertentu kemudian jadi satu rumah yang ideal, bukan membangun secara mencicil pembangunannya,”jelasnya. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *