Usulannya Tak Dilirik Pemerintah Pusat, Anies Kini Dapat ‘Acungan Jempol’ Pentolan IDI

Anies Baswedan dapat acungan jempol dari pentolan IDI. /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol/
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat memberikan usulan kepada Pemerintah Pusat untuk dilakukan pengetatan seiring lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Disebutkan bahwa usulan Anies baswedan tersebut disampaikan sejak Mei 2021 yang lalu namun ‘tak dilirik’ alias ditolak oleh Pemerintah Pusat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setidaknya kabar mengenai usulan Anies Baswedan kepada pemerintah pusat itu disampaikan oleh pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono.

“Akhir Mei setelah mendengarkan masukan Tim Pandemi @fkmui tentang potensial lonjakan yang dapat terjadi, @aniesbaswedan segera usulkan ke pemerintah pusat agar segera dilakukan pengetatan maksimal Jawa-Bali,” begitu bunyi cuitan Pandu melalui akun @drpriono1 dikutip Galamedia Senin, 5 Juli 2021.

Pandu juga membeberkan bahwa usulan itu ditolak karena dinilainya Pemerintah Pusat mempertimbangkan isu ekonomi.

Epidemiolog UI itu menduga pemerintah pusat lebih mempertimbangkan urusan ekonomi ketimbang menanggulangi Covid-19.

Dia menyebut ada Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), tapi yang terpikir hanya PEN.

Usai isu usulan orang nomor satu itu ditolak, Anies Baswedan mendapat ‘acungan jempol’ alias pujian dari kasatgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban.

Apresiasi itu disampaikan Zubairi terkait kebijakan Anies yang menyediakan atau membuka posko pengisian tabung oksigen.

Kebijakan itu seolah menjadi angin segar di tengah kelangkaan pasokan oksigen akhir-akhir ini.

“Posko oksigen di Monas merupakan langkah taktis, dan saya amat sangat mengapresiasi Mas @aniesbaswedan dalam hal ini,” cuit Zubairi melalui Twitternya @ProfesorZubairi Senin, 5 Juli 2021.

Ia menyebut bahwa stok oksigen saat ini adalah hal yang paling mendesak dalam penanganan pasien Covid-19.

“Pasalnya stok oksigen adalah hal yang mendesak,” katanya.

“Pasien Covid-19 dalam bahaya jika kekurangan oksigen–saat kondisinya sedang memburuk,” pungkasnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *