Situasi Mencekam, Pakar Epidemiologi: Potensi Ledakan Tinggi, Wilayah Luar Jawa Bali Butuh Respon Cepat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Situasi Covid di Tanah Air, terutama di wilayah Jawa Bali, belakangan ini sangat mencekam. Hampir setiap hari, terjadi kenaikan kasus positif dan kematian yang cukup signifikan.

Jumlah kasus aktif, cenderung mengungguli kasus sembuh. Jumlah dokter yang terinfeksi atau meninggal dunia karena Covid-19 juga bertambah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bukan tak mungkin, wilayah di luar Jawa Bali juga akan mengalami ledakan kasus. Bagaimana kita mengantisipasi hal ini? Simak penjelasan Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman kepada wartawan RM.id, Faqih Mubarok.

Di tengah situasi lonjakan kasus Covid saat ini, sejumlah wilayah di luar Jawa Bali seperti Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan kasus yang cukup signifikan. Apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat juga perlu diterapkan di wilayah2 ini, sebelum situasinya menjadi lebih buruk?

Kita harus belajar dari pengalaman. Dulu ketika awal pandemi, banyak negara memperingatkan kita untuk serius menghadapi Covid-19. Tapi, kita malah banyak menjadi penonton.

Di awal pandemi, harus kita akui, respon tidak kuat, tdak cepat. Bahkan, cenderung meremehkan dan mengabaikan.

Ini harus jadi pelajaran buat masyarakat di luar Pulau Jawa dan Bali. Ketika melihat Jawa dan Bali meledak, mereka tidak boleh jadi penonton saja. Seolah yakin tidak akan mengalami.

Kita itu negara kepulauan. Kita memiliki keunggulan isolasi geografis. Kalau tidak dimanfaatkan, kita akan mengalami kerugian besar.

Pola pandemi yang berurutan. Sekarang di Jawa, Bali. Kalau tidak dicegah dan direspon cepat sejak awal, bisa berlanjut ke Sumatera, Kalimantan, dan seterusnya.

Bagaimana cara meresponnya?

Masih dengan strategi yang sama. Tidak ada yang berubah. Yakni testing, tracing, treatment (3T), protokol kesehatan 5M, vaksinasi, dan pembatasan.

Pembatasan aktivitas dengan PPKM Darurat seperti saat ini, justru lebih bagus. Ditambah visitasi kunjungan ke rumah-rumah oleh kader kesehatan, dan menyosialisasikan aturan dan pencegahan Covid-19.

Kalau lengah, kita akan menuai badai.

Saat ini, kita berada di masa kritis pandemi. Sampai kapan situasi seperti ini berlangsung? Bagaimana efektivitas PPKM Darurat terkait hal ini?

Situasi kritis menuju puncak diperkirakan berlangsung pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus.

Efektivitas PPKM Darurat akan meredam, kalau semua pihak konsisten dan berkomitmen tinggi melaksanakannya. Ini harus dikuatkan di setiap aspek level pemerintahan. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *