Waketum MUI Bosan Penyerang Ustadz Disebut Sakit Jiwa: Rakyat Tidak Percaya ke Kepolisian

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas turut menanggapi penyerangan yang terjadi pada ustadz belakangan ini.

Anwar Abbas mengaku sudah bosan dengan kasus serupa lantaran pelaku sering dikatakan orang gila dan berakhir bebas, tidak diproses secara hukum.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya terus terang sudah agak mendekati bosan bicara dan berkomentar tentang adanya usaha dan upaya dari pihak-pihak tertentu yang menyerang para ustadz, dai serta ulama, karena meskipun si pelakunya bisa ditangkap atau tertangkap, tapi sangat sering ujungnya si pelaku dikatakan sebagai orang yang sakit jiwa sehingga proses hukumnya tidak bisa dilanjutkan,” ujarnya pada wartawan Rabu, 22 September 2021.

Meski sudah bosan, dia tetap mempertanyakan kebenaran soal kejiwaan pelaku sampai tidak bisa diproses secara hukum.

Karena sebenarnya yang tahu mereka gila atau tidak hanya polisi.

Sementara masyarakat tidak tahu apapun.

“Ya tidak tahu. Gelap bagi kita, karena yang tahu hanya polisi,” tuturnya.

Selama ini pun, seandainya pelaku berhasil ditangkap dan tidak sakit jiwa, masyarakat tidak akan tahu bagaimana proses selanjutnya.

Tidak tahu, katanya, kasusnya sampai ke pengadilan dan dijatuhi hukuman atau tidak.

Karena hal itu, rakyat jadi tidak percaya pada pihak kepolisian.

“Akhirnya berbagai spekulasi dan isu liar beredar di tengah masyarakat yang intinya akan membuat rakyat pesimistis dan tidak percaya kepada pihak kepolisian,” ungkapnya.

Hal ini jelas tidak baik, karena pihak kepolisian adalah aparat penegak hukum.

Sehingga bisa saja negeri ini ikut rusak, sebab sudah tidak ada orang atau institusi yang dipercaya oleh masyarakat.

“Polisi yang bisa diharapkan dan dimintakan bantuannya untuk mencari dan mendapatkan keadilan tidak ada,” imbuhnya.

Anwar berharap pihak berwajib hendaknya benar-benar bekerja serius, professional, serta transparan.

Dia melanjutkan, jika ada kasus pelanggaran hukum semacam ini, informasi tentang tindak lanjut dan penyelesaiannya hendaknya disampaikan secara jelas dan tuntas kepada publik.

“Agar citra polisi sebagai penegak hukum benar-benar baik karena yang dibutuhkan rakyat, bukan hanya sekedar polisi, tapi polisi yang beriman dan berakhlak serta memiliki integrity yang bekerja secara professional melindungi, menciptakan keamanan serta rasa aman pada rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya, terjadi penyerangan tembak oleh orang tak dikenal kepada seorang Ustadz di Tangerang.

Sedangkan di Batam, seorang ustadz yang tengah berceramah di masjid diserang oleh seorang pria.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *