Duh! Menteri Bahlil Pesimis Ekonomi Tumbuh 5 Persen: Berat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini tidak akan lebih dari angka 5 persen.

“Kami yakin ekonomi di 2021 akhir akan tetap tumbuh. Namun kalau di 5 persen, saya pribadi sih agak berat. Kalau sampai dengan 4 atau 4,3 persen masih optimistis karena kami kompak dengan tim ekonomi yang sekarang,” kata Bahlil dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (26/9/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beratnya pertumbuhan ekonomi ini tak lepas dari gelombang kedua pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada seusai libur lebaran atau hari raya Idul Fitri beberapa bulan lalu.

“Dampak dari penularan lewat varian deltanya cukup membuat guncangan terhadap ekonomi, bahkan lebih berat dibandingkan dengan awal mulai pandemi ini tahun lalu,” paparnya.

Padahal kata Bahlil tren pemulihan ekonomi Indonesia sudah cukup baik pada kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07 persen, namun sayangnya akibat merebaknya penularan Covid-19 membuat tren pemulihan tersebut terganggu.

“Makanya yang belum vaksin segera vaksin, protokol harus dipakai, jaga jarak pakai masker. Lalu ekonomi akan mulai diikuti perlahan,” katanya dikutip suara.com.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 akan lebih rendah lagi dari proyeksi sebelumnya, peningkatan kasus Covid-19 pada bulan Juni hingga Agustus lalu menjadi biang keroknya.

Sebelumnya Sri Mulyani tampak percaya diri bahwa ekonomi pada kuartal III bisa tumbuh diangka 4 persen hingga 5,7 persen, tetapi karena peningkatan kasus Covid-19 lewat varian delta pemerintah kembali merevisi target tersebut menjadi 4 sampai 5 persen saja.

“Kuartal III proyeksi growth-nya meningkat menjadi 4 hingga 5 persen. Ini karena kita lihat dari indikator-indikator baik dari sisi konsumsi maupun sisi produksi menggambarkan cukup bertahannya ekonomi kita meskipun dihadapkan pada hantaman delta variant,” kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).

Dirinya memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut terdiri dari konsumsi rumah tangga yang diprediksi tumbuh sebesar 2 persen hingga 2,4 persen, konsumsi pemerintah diproyeksikan tumbuh -0,9 persen hingga 0,1 persen.

Kemudian ekspor diproyeksikan bakal tumbuh 20 hingaa 22,2l5 persen, impor diprediksi tumbuh 24 persen hingga 25,2 persen dan investasi yang diperkirakan tumbuh 4,9 persen hingga 5,4 persen secara tahunan.

Meski mengalami revisi pertumbuhan ekonomi, Sri mengklaim bahwa kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya bahkan jika dibandingkan dengan negara lainnya.

Sementara pada kuartal IV nanti dirinya mengatakan bahwa kondisi ini ekonomi akan tumbuh jauh lebih baik lagi, mengingat hampir seluruh kegiatan ekonomi diperkirakan telah membaik dan kasus penularan Covid-19 bisa terus ditekan pemerintah.

“Di kuartal IV-nya akan lebih baik lagi, tentu dengan asumsi varian baru maupun cluster aktivitas pendidikan dan ekonomi masih bisa terkendali dengan baik. Sehingga tidak perlu menginjak rem lagi,” pungkasnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *