PP Muhammadiyah: Melawan Covid-19 adalah Jihad Kemanusiaan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes, Sp.S dengan tegas menyatakan, melawan dan menangani pandemi Covid-19 sama saja seperti bentuk jihad.

Lebih lanjut, kata Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu, jihad melawan Covid-19 itu bentuknya jihad kemanusiaan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Itulah yang membuat seluruh persyarikatan Muhammadiyah turun tangan agar pandemi ini segera berakhir.

“Bagaimana tidak jihad kemanusiaan, ketika kita mengawal agar orang tidak terserang Covid-19 ini kemudian terselamatkan nyawanya,” kata dokter Agus dalam keterangannya yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (9/1).

Ia lantas menjelaskan, barangsiapa menyelamatkan satu kehidupan, maka baginya mendapatkan pahala seperti menyelamatkan seluruh kehidupan.

Lebih lanjut, Dokter Agus, sapaan beliau, lantas mengatakan Muhammadiyah menghadapi pandemi Covid-19 dengan menerapkan tiga nilai, sebagai prinsip yang dijadikan rujukan saat pandemi.

Tiga Nilai Utama Muhammadiyah

Tiga nilai utama Muhammadiyah dalam melawan Covid-19, menurut Agus, yaitu sesuai dengan prinsip imaniah, prinsip ilmiah yang benar, dan harokah (aktif bergerak).

Ia lantas menjelaskan, dalam nilai imaniah yang benar, Agus memberi contoh dulu saat awal pandemi Covid-19, melalui media sosial banyak banyak beredar pesan mempertanyakan mengapa harus pakai masker, sementara sakit atau tertular merupakan takdir dari Allah.

Tidak hanya itu, katanya, beredar informasi palsu (hoaks) soal vaksin di mana tak sedikit yang beranggapan bahwa vaksin merupakan konspirasi global serta telah disusupi ‘micro chip’.

Karena itu, secara iman Muhammadiyah mengawal agar tidak ada lagi masyarakat yang salah tanggap menghadapi pandemi Covid-19.

“Padahal dalil agama jelas, kita itu diperintahkan Rasul l’aa dharara wala dhirar’, Janganlah kalian melakukan perbuatan yang membahayakan diri dan juga membahayakan orang lain,” katanya

Prinsip ini yang oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) kemudian dikawal agar masyarakat itu menghadapi pandemi itu dengan nilai-nilai iman yang benar.

Kedua, Muhammadiyah mengawal gerakan menghadapi pandemi dengan prinsip ilmiah ilmu yang benar.

Ia mencontohkan, saat pandemi melanda China kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia, Muhammadiyah langsung mengundang pakar untuk menilik soal virus ini.

Berbagai pandangan serta penelitian kemudian lahir yang menjadi dasar Muhammadiyah untuk bergerak dalam menangani pandemi Covid-19.

“Kampus-kampus besar kita ajak berdiskusi agar yang kita lakukan itu sesuai dengan kaidah ilmiah,” kata dia.

Ketiga prinsip harokah berarti seluruh gerakan dalam menghadapi pandemi ini harus menjadi gerakan yang terstruktur dan bersinergi bersama lembaga lain.

Semua persyarikatan, organisasi mandiri, serta relawan Muhammadiyah turun tangan menghadapi virus ini.

“Karena tidak mungkin menyelesaikan pandemi itu sendirian, tidak mungkin, maka prinsip harokah,” ungkap Agus Taufiqurrahman.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *