Gus Yaqut sapaan akrabnya mengatakan bahwa ada satu aspek penting dari Nahdlatul Ulama (NU) yang memperkuat dan memperkaya tradisi dan budaya sehingga NU tidak diragukan lagi komitmen kebangsaannya.
“NU bisa besar seperti sekarang dan komitmen kebangsaan ya tidak pernah diragukan, itu karena NU memiliki sebuah ekosistem yaitu lembaga yang namanya Pesantren,” kata Gus Yaqut saat menghadiri Harlah NU ke-96 bertajuk PDI Perjuangan-Nahdlatul Ulama selalu sehati merawat dan menjaga NKRI secara virtual, Sabtu 12 Februari 2022.
Pesantren, kata Gus Yaqut, merupakan lembaga tradisional yang didirikan oleh para Kiai untuk memperkokoh paham-paham Ahlusunnah Wal Jamaah. “Pengajaran di pesantren juga tidak terbatas pada pengetahuan agama saja, tapi juga mengajarkan prinsip-prinsip dan paham kebangsaan sebagai semacam bekal atau “sangu” untuk para santri ketika mereka suatu saat harus berkhidmah dalam ruang lingkup yang lebih besar di masyarakat bangsa dan negara,” paparnya.
Ia pun menambahkan bahwa nasionalisme para santri bisa dilacak dari pendirian Nahdlatul Ulama pada tanggal 13 Januari 1926 atau sekitar 2 Minggu sebelum kelahiran NU. “Ada berkumpul 15 Kyai di rumah mbah Hasbulloh (Abdul Wahab Hasbulloh), mbah Hasbulloh ini salah satu pendiri Nahdlatul Ulama di Kertopaten Jawa Timur,” ujarnya.