Kementerian Agama Gunakan Kriteria Baru Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1443H

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews.id — Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1443 Hijriyah, pada Jumat (1/4/2022). Sebelum Sidang Isbat, dilakukan pemaparan hilal.

Kemenag menggunakan kriteria baru untuk penentuan awal bulan tahun Hijriyah mengacu pada kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) pada 2021. Di mana, MABIMS sepakat kriteria hilal menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Posisi hilal 1 April 2022 saat Magrib di Jakarta, ketinggiannya di bawah 2 derajat. Begitu juga dengan ketinggian hilal di wilayah Jawa dan Sumatera yakni 2 derajat.

“Jadi, di Indonesia hilal terlalu rendah untuk mengalahkan cahaya safak (senja). Bagaimana kalau nanti ada yang mengaku hilal, kalau secara astonomi diduga yang dilihat itu bukan hilal,” ujar Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Prof Thomas Djamaludin saat pemaparan hilal, Jumat sore.

Kendati demikian, katanya, semuanya akan diputuskan dalam Sidang Isbat. Adapun pembukaan Sidang Isbat dilakukan selepas Magrib sekira pukul 18.15 WIB.

“Tentu nanti akan kita putuskan pada Sidang Isbat,” pungkasnya.

Pemaparan hilal dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Ketua Komisi VIII DPR RI (secara daring), duta besar negara sahabat, pimpinan MUI, pejabat Kemenag dan instansi terkait, alim ulama pimpinan ormas Islam.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *