Kuota Haji dari Saudi Belum Jelas, Jokowi Didesak Turun Tangan

Biaya Haji
Biaya Haji
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id – Politisi PKB Maman Imanulhaq mendesak Presiden Jokowi turun tangan memastikan jumlah kuota haji untuk Indonesia Arab Saudi. Tak hany bisa mendengar jawaban InsyaAllah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pemerintah Arab Saudi belum juga mengumumkan jatah kuota haji bagi seluruh negara, termasuk Indonesia.Padahal, persiapan haji sudah harus tuntas pada awal Syawal atau hanya tersisa satu bulan ke depan.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendesak Presiden Jokowi turun tangan melalui jalur diplomasi dari cara menekan Arab Saudi mengumumkan jatah kuota haji bagi Indonesia.

“Bila Saudi tidak mengumumkan, persiapan bakal tidak optimal,” kata KH Maman Imanulhaq, Senin (4/4).

Ia mendesak Presiden Jokowi melalui Menteri Luar Negeri dan Menteri Agama segera melakukan upaya diplomasi untuk mengumumkan kuota Haji Indonesia.

Maman berharap, di samping pemerintah, semua komunikasi jalur baik lewat DPR, Ormas, dan tokoh masyarakat harus dilakukan agar kuota haji segera mendapat kepastian.

“Kita tidak hanya bisa menunggu dan mendengar jawaban ‘InsyaAllah’. Kita butuh berapa jumlah kuota. Presiden harus turun tangan. Semua harus perkuat desakan ini lewat jalur diplomasi dan komunikasi,” tegas anggota Panja Haji Komisi VIII DPR ini.

Maman juga mengusulkan untuk menambah masa tugas pejabat Kantor Urusan Haji. Hal ini juga dilakukan mengingat masa transisi penyelenggaraan ibadah haji yang membutuhkan persiapan mendesak.

“Buntut mundurnya pemberian kuota haji dari pemerintah Saudi membuat persiapan juga semakin minim. Oleh karena itu urusan kita perlu memperpanjang masa tugas Pejabat Kantor Haji yang saat ini sudah rencana habis,” jelas Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini.

Sebab, molornya waktu persiapan memang bukan salah Kantor Urusan Haji.

Maman melihat ada banyak hal yang dipertimbangkan oleh pihak Saudi. Setelah dua tahun pandemi baik sarana, prasarana, para pekerja di semua bidang termasuk evaluasi umrah Ramadhan saat ini yang hampir tidak ada prokes.

“Memang kondisi saat ini adalah keadaan yang tidak biasa. Lantaran pandemi membuat situasi serbaberubah, Saudi hingga saat ini masih melakukan pembenahan dan evaluasi dengan memaksimalkan jamaah umrah,” jelas Maman.

Di akhir penjelasannnya, Maman mendorong diseminasi informasi yang gencar kepada calon jemaah haji di Indonesia.

Informasi yang simpang siur membuat publik Tanah Air menjadi bingung. Terutama calon jemaah haji yang berhak berangkat dan sudah 2 tahun berturut-turur menunggu kepastian keberangkatan.

“Kita berharap tahun ini ibadah haji dapat terselenggara mengingat sudah 2 tahun kita tidak bisa melaksanakan ibadah haji karena pandemi Covid-19,” demikian Maman Imanulhaq.

Saat ini Pemerintah Arab Saudi terlihat sedang melihat dan mengevaluasi penyelenggaraan umrah Ramadhan sebagai bahan keputusan penyelenggaraan haji dan jumlah kuota haji seluruh dunia.

Di tengah situasi yang serba tak pasti, Panja Haji DPR RI Komisi VIII terus melakukan pertemuan baik dengan pihak Arab Saudi maupun pihak Indonesia seperti yang dilakukan tadi malam di Mekkah.

Pertemuan dipimpin Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Ketua Panja, Kapoksi semua Fraksi.

Hadir juga Dubes RI Dr Abdul Aziz Ahmad, Konjen RI Jeddah Eko Hartono, Dirjen PHU Prof Hilman Latif, Kepala BPKH Dr Anggito Ambimanyu, dan Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *