Musim Itikaf

Musim Itikaf
Musim Itikaf
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Abdullah Al Faqir/AS

Hajinews.idItikaf berarti berdiam diri di Masjid, disunnahkan pada bulan Ramadan dan sepanjang tahun untuk mendekatkan diri kepada Allah, berdiamnya hati kepada Allah Ta’ala dan kumpulnya hati kepada Allah, berkhalwat dengan-Nya dan memutuskan (segala) kesibukan dengan makhluk, meninggalkan hiruk pikuk dunia, menahan syahwat, membersihkan hati dan mendulang pahala yang besar dengan hanya menyibukkan diri kepada Allah semata.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Itikaf yang paling utama (yaitu) pada bulan Ramadan beradasarkan hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering beritikaf pada setiap Ramadan selama sepuluh hari dan manakala tibanya tahun yang dimana beliau diwafatkan padanya, beliau (pun) beritikaf selama dua puluh hari. (HR: Bukhari) Dan yang lebih utama yaitu pada akhir bulan Ramadan karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seringkali beritikaf pada sepuluh (hari) terakhir di bulan Ramadan hingga Allah Yang Maha Perkasa dan Mulia mewafatkan beliau.(HR: Bukhari dan Muslim)

Saat ini kita telah memasuki hari kesepuluh akhir bulan Ramadan dan kaum muslimin sudah mempersiapkan diri untuk memulai itikaf di masjid masjid Allah begitu juga masjid masiid telah mempersiapkan menyambut kedatangan para tamunya, para jamaah Masjid yang ingin itikaf di sepuluh hari terahir.
saudara saudara kita dari Muhammadiyah akan memulai itikaf pada hari ini kamis sore 21 April 2022 yang berarti malam ke 21 Ramadan karena warga Muhammadiyah mulai puasanya pada tanggal 2 april dan yang puasanya mulai tanggal 3 april maka rata rata mereka masuk itikaf mulai hari jum’at sore 22 april 2022.

Dalam masalah itikaf di sepuluh hari terahir sebaiknya kita itikaf tidak kurang dari sepuluh hari, kita berdiam di Masjid untuk beribadah di rumah rumah Allah tapi kalau mau lebih-pun in syaa Allah tidak masalah sebagaimana juga Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah itikaf dua puluh hari jadi ada keluasan dalam masalah ini, adapun kalau ada saudara kita yang tidak bisa beritikaf sepuluh hari karena alasan alasan yang sulit ditinggalkan misalnya pekerjaan yang menuntut kehadirannya, atau sedang safar, mungkin sedang dapat ujian sakit dll hendaknya kita tidak saling mencela apalagi merasa paling sholeh mari kita doakan semoga mereka panjang usia dan bisa itikaf di Ramadan tahun depan disepuluh hari terakhir di bukan Ramadan dan siapa tahu mereka malah bisa itikaf di masjidil Haram, di Masjid Nabawi atau malah di Masjidil Aqsa, siapa tahu?, karena kalau Allah sudah berkehendak maka hal hal seperti itu amatlah mudah bagi Allah Sang Pemilik dan Pengatur langit dan bumi.

Untuk saudaraku yang mau itikaf persiapkanlah peralatan sebagaimana kita mau pergi keluar kota: alat mandi, alat sholat, Al Qur’an, obat 0batan (kalau perlu), baju untuk ganti, dan perbekalan lainnya yang dianggap perlu.

Sudah siapkah saudaraku masuk itikaf hari ini atau besok hari jum’at….SELAMAT MENJEMPUT MALAM LAILATUL QODAR,
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
“Sesungguhnya bulan Ramadan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.” (HR. Ibnu Majah).
Setiap muslim yang melakukan amal ibadah dan kebaikan pada malam lailatul qadar, maka ia mendapatkan pahala setara dengan seribu bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan.

Semoga kita bisa meraih pahala yang berlipat ganda ini sehingga kita menjadi insan insan yang beriman dan bertaqwa…..aamiiin.!!

19 Ramadan 1443 H, Tangerang Selatan

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *