Nyck de Vries Sang Juara Bertahan Formula E Ternyata Punya Darah Keturunan Indonesia

Pembalap Nyck de Vries
Pembalap Nyck de Vries
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Juara bertahan Formula E, Nyck de Vries mengaku memiliki darah Indonesia. Pengakuan ini disampaikannya menjelang balapan Jakarta E-Prix digelar pada akhir pekan ini.

Nyck de Vries adalah Juara Dunia Formula E pada musim 2020-2021. Pembalap yang saat ini berada di posisi ke-6 di Klasemen Pembalap dengan 65 poin ini bergabung dengan Tim Mercedes-EQ Formula E Team.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pembalap berkewarganegaraan Belanda ini membuat pernyataan cukup menarik, menjelang digelarnya balapan Jakarta E-Prix 2022. Nyck de Vries menyatakan sangat menantikan balapan di Indonesia ini. Karena dirinya memiliki darah (keturunan) Indonesia.

“Secara pribadi, saya sangat menantikan untuk kembali ke benua Asia. Sejak pandemi melanda, kami belum kembali, jadi senang bisa kembali akhir pekan ini. Yang membuatnya istimewa adalah saya punya darah Indonesia – ini akan menjadi akhir pekan balapan yang menarik dan spesial!” kata Nyck seperti dikutip situs resmi Formula E, Kamis (2/6/2022).

Nyck de Vries yang sudah tiba di Jakarta, juga menjadi salah satu pembalap yang sempat ‘ngobrol’ dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Mengenai soal ‘keturunan’ Indonesia ini, Anis Baswedan juga sempat menyatakannya.

Nyck de Vries – Juara bertahan Formula E musim 2020/2021. Pembalap dari Belanda, kakeknya adalah orang Indonesia,” tulis Anies di akun media sosialnya.

Sebagai pembalap Formula E, Nyck diketahui memiliki karir panjang dalam dunia balap. Debutnya di Formula E terjadi pada musim 2019-2020, dan langsung menyabet penghargaan Rookie of the Year. Semusim berikutnya, pada musim 2020-2021 dirinya berhasil menjadi juara.

Pada awalnya Nyck de Vries mengawali kariernya dari dunia motorsport. Sejak usia dini dirinya sudah mengikuti balapan karting. Hasilnya, setelah menjadi Juara Dunia Karting pada tahun 2010 dan 2011, pembalap ini kemudian melangkah ke balap single-seater di Formula Renault 2.0.

Jenjang berikutya, pembalap ini mengikuti seri Formula Renault 3.5, sebelum kemudian beralih ke GP3 dengan ART Grand Prix pada 2016. Pebalap Belanda kelahiran 1995 itu menyelesaikan musim tersebut di urutan keenam dengan dua kemenangan.

Setahun kemudian, de Vries naik ke Formula 2 pada 2017 dengan mengendarai Rapax dan kemudian Racing Engineering. Di balapan ini dirinya berhasil meraih kemenangan pertama di Monaco dan menyelesaikan tahun debutnya di urutan ketujuh.

Pada 2018 de Vries beralih ke Prema Racing, meraih tiga kemenangan dan mengakhiri musim itu di posisi keempat. Saat di Prema Racing Formula 2, Nyck de Vries merupakan rekan setim pebalap Indonesia, Sean Gelael.

Tahun berikutnya, de Vries kembali dengan ART Grand Prix di F2. Dia sukses meraih gelar Juara Dunia dengan empat kemenangan dan delapan podium. Pada tahun yang sama, ia memberanikan diri keluar dari balap Formula 2 dan bergabung dengan Racing Team Nederland di balapan World Endurance Championship.

Pada 2019/2020 dia mulai kebut-kebutan di arena balap mobil listrik. Gelar Juara Dunia Formula E diraihnya di tahun kedua dirinya membalap.

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *