Gempar Rendang dan Nasi Uduk Babi, Waketum MUI: Jangan Bermain-Main dengan Masalah SARA

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku heran dengan munculnya makanan rendang Padang dan nasi uduk menggunakan olahan daging babi. Polisi diminta menindak tegas pelaku yang membuat makanan tersebut.

“Jangan bermain-main dengan masalah SARA. Untuk itu karena hal ini menyangkut masalah SARA saya meminta kepada pihak kepolisian agar bertindak tegas terhadap si pelaku,” kata Anwar kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut dia, permasalahan tersebut juga bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Jangan biarkan masalah ini menjalar dan membesar sehingga merusak persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa karena hal demikian jelas sama-sama tidak kita inginkan,” katanya.

Selain itu, dia juga mempertanyakan tujuan di balik peristiwa rendang Padang dan nasi uduk babi. Sebab masyarakat Padang dan Aceh dikenal taat menjalankan ajaran agama Islam.

“Semua sudah tahu bahwa yang namanya orang Padang dan orang Aceh tersebut adalah dua suku dan atau dua daerah yang masyarakatnya dikenal taat menjalankan ajaran agamanya yaitu Islam,” ucap dia.

Adanya peristiwa tersebut, kata pria asal Minangkabau ini, ada orang yang mencoba membuat keruh dan merusak suasana. Sehingga terkesan masyarakat Padang dan Aceh sudah tidak lagi taat dan patuh kepada ajaran agama Islam.

“Karena mereka telah memakan rendang babi dan nasi uduk babi yang dilarang oleh ajaran agamanya,” katanya.

Menurut dia, banyak pertanyaan yang muncul akibat peristiwa itu. Seharusnya pembuat makanan itu tidak menyinggung perasaan masyarakat Padang dan Aceh.

“Lalu muncul pertanyaan mengapa ada yang membuat rendang babi Padang dan nasi uduk babi Aceh tersebut. Kalau mereka akan tetap membuat masakan dan makanan yang terbuat dari babi tersebut bukankah mereka bisa memberi nama dengan nama yang lain yang tidak akan menyinggung perasaan kami sebagai orang Padang dan orang Aceh?” katanya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *