Haedar berharap, MUI senantiasa menjadi rumah bersama umat Indonesia yang gambarkan kesatuan umat Islam.
“Pertama, Kami harapkan Majelis Ulama Indonesia menjadi kanal, menjadi rumah bersama yang mampu merekat seluruh kekuatan yang ada di dalamnya dengan semangat kebersamaan milik semua,” kata dia Selasa (26/7/2022) dikutip dari situs Muhammadiyah.
Sehingga, lanjut Haedar, Majelis Ulama Indonesia menggambarkan kesatuan milik umat Islam dan bangsa Indonesia yang selalu hadir untuk semua.
Kedua, Haedar berharap MUI menjadi pemandu kehidupan beragama yang wasatiyah dalam semangat Surat Al-Baqarah ayat 143 yang tentang umatan wasathan (umat pertengahan) dan syuhada’ ‘ala nas (saksi peradaban).
“Terakhir, kami harapkan MUI yang berisi seluruh kaum cerdik pandai, ulama yang berilmu dan hikmah menjadi suri tauladan, menjadi uswah hasanah dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” paparnya.
Sehingga, kata dia, umat dan warga masyarakat memiliki role model.
Selain itu, masyarakat punya rujukan untuk hidup dalam kebaikan dan keutamaan untuk meraih keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
“Saya atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan selamat Milad Majelis Ulama Indonesia yang ke-47,” tutup Haedar.
MUI berdiri pada tanggal 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975. Organisasi ini dilahirkan oleh para ulama di Jakarta.
Selama 47 tahun, MUI telah dipimpin oleh delapan ulama.
Mulai dari Buya Hamka yang dikenal sebagai ulama dari Muhammadiyah sebagai ketua umum pertama pada tahun 1975-1981.
Sekarang MUI dipimpin oleh KH Miftachul Akhyar dari Nahdlatul Ulama berdasarkan Munas Kesepuluh MUI di Jakarta 2020 lalu.
Untuk Milad ke-47 pada tahun ini, MUI menggelar beberapa acara yang digelar mulai hari ini, Selasa (26/7/2022).
Puncaknya akan digelar pada malam nanti di Ballroom Hotel Sultan dan rencananya akan dihadiri Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.