Naudzubillah! Ini 3 Tanda Orang Sulit Mati Husnul Khotimah dan Tak Selamat di Akhirat: Jangan Sampai Kita Ikutan!

Tanda Orang Sulit Mati Husnul Khotimah
Tanda Orang Sulit Mati Husnul Khotimah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idSemua orang tentu berharap bisa mengakhiri hidup ini dengan cara mati Husnul khotimah, dalam artian meninggalkan dunia ini dalam keadaan baik.

Bila mati dalam keadaan Husnul khotimah, kita punya harapan besar untuk bisa selamat di akhirat kelak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Selain itu, mati Husnul khotimah juga akan membuat keluarga yang ditinggalkan lebih ikhlas dan merasa tenang, sebab melihat sanak saudara mengembuskan napas terakhirnya dengan damai dan tenang adalah sebuah kenikmatan pula.

Namun, perlu kita catat bahwa Husnul khotimah merupakan hadiah besar dari Tuhan yang diberikan kepada hambaNya yang beriman: mendapatkannya jauh dari mudah.

Mungkin kita adalah hambaNya yang semasa hidup banyak beribadah, namun bila ada hal-hal yang membuat kita salah di mata Tuhan, maka mati Husnul khotimah pun juga tak akan kita dapatkan.

Maka, oleh sebab itu, setiap selesai shalat, kita dituntut untuk berdoa memohon diberi kematian yang indah dan baik, yakni mati dalam keadaan beriman.

Sebab, di luar sana, ada banyak sekali orang yang sangat tak beruntung dan celaka mati dalam keadaan sebaliknya: mereka sulit untuk mati Husnul khotimah.

Dalam Islam, orang-orang semacam ini memiliki tanda-tanda tertentu.

Bila memiliki beberapa tanda berikut ini, maka menurut ajaran Islam, orang itu akan sulit mati dalam keadaan beriman atau Husnul khotimah.

Ya Alloh, semoga Engkau jauhkan kami dari sifat-sifat semacam ini. Aamiin.

Suka Mencari Aib Orang Lain atau Suudzon

Ini adalah salah satu tanda paling kuat seseorang akan sulit mati Husnul khotimah dan justru akan mendapatkan yang sebaliknya: suul khotimah, atau mati dalam keadaan buruk.

Dalam Islam, telah disebutkan bahwa orang Muslim lain adalah saudara kita yang diibaratkan sebagai satu bangunan yang sama.

Atas alasan inilah Tuhan melarang keras kita untuk mengungkit-ungkit aib orang lain atau bersuudzon.

Alih-alih bersuudzon, kita justru dituntut untuk selalu meneliti aib-aib yang ada di dalam diri kita guna bisa diperbaiki di kemudian hari.

Kalau kita terus-menerus suka mencari aib orang, maka kita harus waspada, itu bisa jadi alamat kelak kita akan mati suul khotimah. Naudzubillah!

Iri dengan Orang Lain

Sikap ini sejatinya merupakan akibat dari sikap yang pertama.

Adapun iri dapat diartikan sebagai keinginan agar nikmat dan kesenangan yang ada pada orang lain bisa hilang atau musnah.

Mudahnya: seorang iri adalah ia yang senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang.

Dalam teori tasawuf atau adab Islam, ada konsep yang menyebut bahwa ketika seseorang punya sifat iri, ia tidak akan bisa mengisi hatinya dengan keimanan.

Penyebabnya, iman kepada Tuhan tak bisa dicampur dalam hati yang di dalamnya juga ada rasa iri.

Maka, bayangkan saja, bila kita tak punya keimanan dalam hati, bagaimana mungkin kita bisa mati Husnul khotimah?

Cinta Dunia

Dalam Islam, kita harus meyakini bahwa apa yang terjadi saat menjelang maut atau sakaratul maut ialah apa yang selama ini menetap di hati kita.

Bila hati kita telah terlanjur cinta dengan dunia (jabatan, wanita, popularitas, harta, dan lain-lain), maka hal tersebutlah yang akan kita pikirkan ketika kita hendak mengembuskan napas terakhir.

Coba pikirkan, bila kita justru memikirkan dunia ketika hendak dicabut nyawanya, mana mungkin kita bisa mati Husnul khotimah?

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *