Humor Gus Dur: Daripada Mikirin Ingin Dekat Presiden, Lebih Baik Jadi Presiden Sekalian!

Daripada Mikirin Ingin Dekat Presiden
Gus Dur
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – KETEGANGAN terjadi antara Gus Dur dan Presiden Soeharto pada Muktamar ke-29 NU tahun 1994 di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya. Gus Dur sedang tidak disukai oleh Presiden Soeharto karena kerap melontarkan kritik dan menentang rezim otoriternya.

Mengutip nu.or.id berdasarkan buku “Gus Dur Menertawakan NU” (2010), kala itu etika Muktamar dibuka, Gus Dur tak boleh duduk mendampingi Pak Harto. Gus Dur disingkirkan ke deretan kursi paling belakang bersama Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI) kala itu. Tokoh-tokoh yang mendampingi Pak Harto hanya KH Ilyas Ruchiyat dan Rozy Munir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tak hanya itu saja, setelah acara pembukaan selesai dan Pak Harto istirahat di Aula STAI Cipasung diiringi Kiai Ilyas Ruchiyat, Gus Dur tidak boleh masuk, melainkan berdiri saja di halaman.

Sontak saja para wartawan langsung mengerubungi Gus Dur sambil bertanya, “Gus, enggak boleh dekat-dekat presiden ya?”

“Ah, enggak masalah,” jawab Gus Dur cuek.

“Enggak masalah gimana, Gus?” tanya wartawan menimpali.

Gus Dur menjawab, “Daripada mikirin ingin dekat-dekat presiden, lebih baik jadi presiden sekalian nanti,” ucapnya mantap.

Selorohan Gus Dur menjadi kenyataan, lima tahun kemudian yaitu pada 1999, secara demokratis, Gus Dur terpilih menjadi Presiden RI.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *