Daftar Donatur Palestina
SLEMAN, Hajinews.id – Masyarakat yang ingin mengembangkan peternakan domba sekarang tidak khawatir terganggu oleh bau yang tidak sedap. Tim Pengabdian kepada Mayarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang diketuai Dr Eng Munadi (Dosen Teknik Mesin) bersama Sugiharto PhD (Dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan) berhasil melakukan modernisasi dan digitalisasi peralalatan peternakan domba.
Dalam pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat, tim dari Undip itu memberikan bantuan alat chopper dan timbangan digital berbasis RPID, serta desain kandang domba menggunakan bahan kayu. Selain itu mereka juga mengadakan pelatihan tentang penggunaan alat tersebut.
Peralatan tersebut diserahkan Tim Undip kepada pemilik Sinatria Farm Sleman Vita Krisnadewi MSc di Desa Dero Wetan, Blembem Kidul, Dero Kulon, Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.
Munadi menyampaikan pentingnya penggunaan alat-alat peternakan modern untuk meningkatkan kualitas pengelolaan peternakan domba.
‘’Chopper atau mesin pencacah digunakan untuk memudahkan peternak domba dalam membuat bank pakan sehingga kualitas dan kuantitas ketersediaan pakan terjamin. Chopper yang diberikan menggunakan sumber listrik dengan daya satu handphone menjadi alternatif bagi para peternak dalam mengolah pakan ternak secara mandiri tanpa perlu menggunakan bahan bakar minyak (bensin/solar),’’ kata Munadi.
Penggunaan BBM untuk bahan chopper menurutnya sering menjadi kendala bagi peternak karena harga mengalami kenaikan dan suit mendapatkan. Selain itu, penggunaan bahan bakar minyak sangat berpengaruh pada kualitas pakan yang dihasilkan, dimana bau dari bahan bakar minyak biasanya bercampur dengan pakan ternak, sehingga menurunkan kualitas pakan dan mengurangi nafsu makan domba terhadap pakan tersebut.
Timbangan digital berbasis RFID yang diberikan menurut Munadi, merupakan hasil penelitian dosen Teknik Mesin bersama dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan.
‘’Timbangan ini untuk menunjang program Industri 4.0 dimana adanya fitur RFID sebagai alat identifikasi nomor kambing, sehingga memudahkan para peternak dalam melakukan penimbangan rutin kambing tanpa harus mencari identitas kambing. Timbangan ini memiliki fitur penyimpanan data kambing melalui Modul SD Card yang secara otomatis menyimpan data hasil penimbangan domba sesuai nomor pada kalung RFID,’’ katanya.
Model Kandang
Untuk peternakan yang memiliki jumlah domba lebih dari 100 ekor akan memudahkan trace data kenaikan berat badan domba secara periodik. Pemelihaaarn domba banyak menggunakan berbagai model kandang. Bahan kandang dapat dari bahan kayu sampai dengan baja ringan. ‘’Pada Program Kemitraan Masyarakat ini, tim memberikan desain kandang dari bahan kayu yang memudahkan peternak, termasuk dalam mengelola limbah kotoran dan urine domba, sehingga baik kotoran dan urine domba dapat dipisahkan dan dapat digunakan sebagai pupuk padat dan pupuk cair,’’ katanya.
Vita Krisnadewi MSc, pemilik peternakan Sinatria Farm mengaprisiasi Program Kemitraan Mayarakat yang dilakukan Tim Undip untuk modernisasi alat peternakan dalam menyambut digitalisasi dan modernisasi peternakan.
Tim Program Kemitraan Masyarakat Undip berharap implementasi ilmu dalam bentuk produk menjadi awal yang baru dalam bidang peternakan dapat berkembang lebih baik dengan adanya digitalisasi dan modernisasi produk, sehingga kedepannya penyempurnaan alat sampai akhirnya dapat diproduksi masal dapat terwujud dengan kolaborasi antara peneliti dan peternak sekaligus memudahkan peternak dalam mengelola domba yang jumlahnya besar.
