Menko PMK Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP, Santer Digadang-gadang Sebagai Caketum Muhammadiyah Di Muktamar ke-48

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Salah satu nama yang santer digadang-gadang menjadi calon ketua umum (Ketum) Muhammadiyah pada Muktamar Ke-48, yang akan digelar di Surakarta, Jawa Tengah pada 18-20 November 2022, adalah Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Muhadjir juga aktif sebagai Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim yang digelar pada 27 Agustus 2022, nama Muhadjir Effendy juga diputuskan sebagai salah satu calon yang akan diperjuangkan oleh PWM Jatim di Muktamar mendatang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Profil Muhadjir Effendy

Pria kelahiran Madiun, tanggal 29 Juli 1956, ini merupakan sosok yang tumbuh besar sebagai akademisi. Anak keenam dari sembilan bersaudara pasangan Soeroja Soerjowarsito dan Hj Sri Soebitah ini pernah tercatat identik dengan nama Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Kedua orang tuanya telah wafat beberapa tahun lampau. Semasa hidup, ayah Muhadjir mengabdikan diri sebagai guru sekolah rakyat mulai jaman Belanda. Terakhir sebagai kepala sekolah. Adapun kakek Muhadjir dari ibunya adalah seorang kepala desa. Sedangkan kakek dari ayahnya adalah seorang kiai dan aktif di Masyumi. Setelah Masyumi bubar, ayahnya bergabung dengan PNI.

Sejak kecil ketekunannya memang keinginan kuat untuk terus belajar, tak pernah merasa cukup, dan haus akan ilmu. Setelah menempuh pendidikan formal mulai SD hingga PGAN 6 tahun di daerah asalnya, Muhadjir kemudian melanjutkan kuliah di IAIN Malang dan memperoleh gelar Sarjana Muda (BA) tahun 1978. Masa mudanya memang aktif sebagai wartawan kampus dan aktif sebagai kolumnis media cetak. Muhadjir sangat menaruh perhatian lebih seputar isu agama, pendidikan, sosial, politik, hingga kemiliteran yang dirasa menarik untuk dianalisa dan dituangkan lewat sebuah tulisan.

Selanjutnya dia menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana di IKIP Negeri Malang (sekarang UM) tahun 1982. Pendidikan strata 2 diselesaikan di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar MagisterAdministrasi Publik (MAP) tahun 1996. Tahun 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata 3 pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial dan memperoleh gelar doktor bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.

Selain pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993) dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991). Ketua Pengurus Wilayah Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Jatim periode 2012-2016. Muhadjir merupakan seorang sosiolog yang ahli di bidang militer dan sekaligus sebagai intelektual muslim

Memulai profesi akademisinya sebagai pengajar, kemudian memuncaki jabatan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode: tahun 2000-2004, tahun 2004-2008, dan tahun 2008-Februari 2016. Karier di UMM diawali sebagai karyawan honorer, dosen, dan kemudian mulai menjabat sebagai Pembantu Rektor III sejak tahun 1984 pada saat rektor dijabat oleh Prof Malik Fadjar MSc.

Karirnya terus berlanjut pada tahun 1996 saat dia dipercaya oleh UMM menjadi Pembantu Rektor I dan berakhir pada tahun 2000 saat Muhadjir terpilih menjadi rektor. Selain mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM, Muhadjir juga sebagai dosen tetap di Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Malang (UM). Meski lebih dikenal sebagai rektor UMM, Muhadjir sejatinya adalah guru besar di Fakultas Ilmu Pendidikan UM.

Keterlibatannya dalam pergerakan organisasi Islam Muhammadiyah akhirnya sempat membawanya sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah untuk Jawa Timur selama lima tahun periode 2005-2010. Sepuluh tahun berikutnya di tahun 2015 hingga 2020 Muhadjir terpilih sebagai Ketua PP Muhammadiyah untuk Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan. Sebuah bidang yang memang dicintainya lama.

Tak hanya Muhammadiyah, rasa keingintahuannya yang besar menjadikannya bisa eksis di berbagai segmen organisasi lainnya ke depan.

Selain Muhammadiyah, ia juga Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS), Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jawa Timur, anggota dewan Peneliti Daerah Jawa Timur, penasihat Badan Narkotika Nasional (BNN), Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI), dan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *