Anwar Abbas Bahas Kriteria Capres Menurut Muhammadiyah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang juga Anggota Dewan Penasehat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) Anwar Abbas, menyampaikan kriteria dari calon presiden (Capres) menurut Muhammadiyah. Muhammadiyah menyebut Capres haruslah paham Pancasila, dan konstitusi.

“Yang bertanggung jawab mencalonkan (capres) kan partai politik. Cuma kalau ditanya Muhammadiyah kriterianya seperti apa? Ya ngerti dan paham tentang Pancasila dan konstitusi. Jadi kita harapkan mereka itu adalah insan Pancasilais,” kata Anwar Abbas ditemui di acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah di UMS, Solo, dilansir detikJateng, Ahad (20/11/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bagi Anwar Abbas, jika capres sudah Pancasilais, berarti dia menghormati semua agama. Jadi, bagi yang menyatakan diri Pancasilais, harus tunduk pada ajaran agama.

“Dan masing-masing agama kan mengajarkan kita untuk saling hormat-menghormati kan,” jelasnya.

Kemudian ada kriteria soal sehat jasmani dan rohani, memiliki wawasan, dan mengedepankan persatuan dan kesatuan.

“Kemudian acuannya Pancasila dan UUD 45. Kalau membuat kebijakan diorientasikan bagi melindungi rakyat, menyejahterakan rakyat, mencerdaskan rakyat dan ikut menjaga ketertiban dunia. Itu garis besarnya,” papar dia.

Diketahui, Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo telah berhasil memilih Ketua Umum dan Sekretaris Umum untuk memimpin lima tahun ke depan. Jelang Pemilu 2024, Muhammadiyah diminta menjaga kedekatan dengan semua partai politik (parpol).

“Menjaga kedekatan dengan semua partai politik. Kalau dulu kan menjaga jarak ya, kalau sekarang nggak. Kalau menurut saya ya, menurut pribadi, menjaga kedekatan dengan semua partai politik yang ada. Artinya silaturahim di antara kita harus bisa kita bangun,” kata Anwar Abbas.

“Saya senang sekali dengan kata-kata Jenderal Soedirman, kalau kalian ingin maju maka harus kuat. Untuk bisa kuat kalian harus bersatu. Untuk bisa bersatu kalian harus rajin bersilaturahim. Bersilaturahim kunci itu dan dalam agama Islam itu dikatakan barang siapa menyambung silaturahim dipanjangkan umurnya oleh Allah dan ditambah rezekinya,” imbuh dia.

Dengan demikian, lanjut Anwar, jika menyambung silaturahim secara kebangsaan, secara nasional, maka umur negara Indonesia akan panjang dan kesejahteraannya akan meningkat. Maka semua elemen harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan sampai terjadi perpecahan dan silang sengketa.

“Tapi kalau kita tidak menyambung silaturahim, konflik kan. Bisa terpecah belah negara ini. Kalau pecah belah, perang, semakin susah kita membangun negara kita. Kesejahteraan rakyat terganggu. Tidak ada sejarah yang membuktikan satu negara kalau berperang, sejahtera, nggak ada,” tandasnya.

Sumber: detikcom

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *