Fokus Pada Digitalisasi dan Internasionalisasi Muhammadiyah

Fokus Pada Digitalisasi dan Internasionalisasi Muhammadiyah
Prof Haedar Nashir dan Abdul mu'ti
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bagaimana Muhammadiyah mengembangkan sistem digitalisasi untuk kemajuan persyarikatan?

Digitalisasi merupakan proses yang niscaya bagi Muhammadiyah saat ini dan ke depan, sebagai proses pengalihan informasi dalam bentuk analog ke bentuk digital yang sepenuhnya menggunakan teknologi digital, sehingga informasi bisa diperoleh dan ditransmisikan melalui peralatan dan jaringan internet yang cepat, mudah, akurat, dan bergerak secara sentrifugal yang meluas. Proses digitalisasi juga menjadi penting satu paket dengan gerakan literasi Muhammadiyah untuk mencerdaskan, memajukan, dan mencerahkan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Muhammadiyah penting secara masif dan terstruktur masuk ke era digitalisasi, baik dalam pengelolaan organisasi dan administrasi maupun dalam publikasi dan pengembangan aktivitas. Gerak tabligh Muhammadiyah bahkan wajib hukumnya melalui proses digitalisasi dan para mubaliigh penting adaptif dan piawai menggunakan teknologi digital dalam aktivitas menyiarkan dan membimbing umat melalui pandangan-pandangan keislaman yang mendamaikan, menyatukan, mencerahkan, dan memajukan alam pikiran serta orientasi tindakan mereka. Para pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan dan lingkungan juga dituntut memasuki proses digitalisasi dalam memimpinkan organisasi Islam terbesar ini, sehingga bukan menjadi konsumen tetapi menjadi aktor dan produsen.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Muhammadiyah gencar melakukan internasionalisasi, bagaimana mengembangkan program tersebut ke depan?

Selain digitalisasi, pengembangan dan publikasi pemikiran Muhammadiyah ke dunia internasional akan terus dilakukan. Pelaksanaan program internasionalisasi akan terus ditingkatkan, sehingga ke depan Muhammadiyah semakin membuana dengan amal usaha dan pemikiran-pemikiran yang dikenal di ranah global. Peran ini dapat dilaksanakan secara institusional atau kelembagaan, sehingga memiliki kekuatan lebih luas dan kontinyuitas bagi kemajuan Muhammadiyah. Penerjemahan buku-buku, pemikiran-pemikiran resmi, dan publikasi aktivitas Muhammadiyah ke dalam berbagai bahasa internasional harus menjadi satu paket dengan digitalisasi dan internasionalisasi Muhammadiyah yang selama ini telah dirintis Muhammadiyah. Peran PCIM dan organisasi sister dapat dioptimalkan dalam agenda strategis yang penting tersebut. Lebih-lebih Muhammadiyah memiliki 173 perguruan tinggi yang selama ini akrab dengan dunia digital dan relasi internasional, maka pimpinan persyarikatan penting secara terintegrasi dan kolaborasi memanfaatkan institusi strategis tersebut untuk kebijakan digitalisasi dan intensitas internasionalisasi Muhammadiyah. (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *