Ke Manakah Perginya Ruh Manusia Setelah Dikeluarkan Dari Jasad Menurut Islam? Inilah Penjelasannya

Ke Manakah Perginya Ruh Manusia
Ke Manakah Perginya Ruh Manusia. Foto: Unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Maka keluarlah ruhnya dengan mudah seperti setetes air yang keluar dari mulut wadah minuman, lalu malaikat maut mengambilnya. Apabila malaikat maut telah mengambilnya, maka dia tidak membiarkannya berada di tangannya barang sekejap pun melainkan para malaikat itu mengambilnya dengan segera, lalu mereka masukkan ke dalam kain kafan dan wewangian yang mereka bawa itu.

Maka keluarlah darinya bau minyak kesturi yang paling harum di muka bumi ini. Mereka membawanya naik (ke langit). Maka tidak sekali-kali mereka melewati sejumlah malaikat, melainkan malaikat-malaikat itu bertanya, ‘Siapakah pemilik roh yang wangi ini?’

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Para malaikat yang membawanya menjawab, ‘Fulan bin Fulan,’ dengan menyebutkan nama terbaiknya yang menjadi sebutan namanya ketika di dunia. Hingga sampailah mereka ke langit pertama, lalu mereka mengetuk pintunya dan dibukakanlah pintu langit untuknya.

Maka ikut mengiringinya semua malaikat yang menghuni langit pertama itu sampai ke langit berikutnya, hingga sampailah ia ke langit yang ketujuh. Maka Allah berfirman, ‘Catatlah bagi hamba-Ku ini catatan orang-orang yang masuk surga Illiyyin.

Setelah melewati perjalanan dari langit, ruh kemudian  dikembalikan ke bumi dan dimasukkan kembali ke dalam jasadnya.

Karena sesungguhnya Allah menciptakan mereka dari tanah, maka dikembalikan mereka ke tanah, dan Allah akan hidupkan mereka dari tanah kali yang lain.’

Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, Surat Thaha ayat 55:

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى

Artinya: Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada saat yang lain. (QS. Thaha: 55)

Setelah ruhnya dikembalikan ke jasadnya, datanglah dua malaikat kepadanya, lalu kedua malaikat itu mendudukkannya dan bertanya kepadanya, ‘Siapakah Tuhanmu?’ Ia menjawab, ‘Tuhanku Allah.’ Keduanya bertanya, ‘Apakah agamamu?’ Ia menjawab, ‘Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya, ‘Siapakah lelaki ini yang diutus kepada kalian?’ Ia menjawab, ‘Dia adalah utusan Allah.’ Keduanya bertanya, ‘Apakah ilmumu?’ Ia menjawab, ‘Saya telah membaca Kitabullah, maka saya beriman kepadanya dan membenarkannya.’ Maka berserulah suara dari langit yang mengatakan, ‘Benarlah apa yang dikatakan hamba-Ku.

Maka hamparkanlah untuknya hamparan dari surga, berilah ia pakaian dari surga, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu yang menuju surga.’ Maka kenikmatan dan wewangian surgawi datang kepadanya, dan diluaskanlah kuburnya sejauh mata memandang baginya. Lalu datanglah kepadanya seorang lelaki yang berwajah tampan, berpakaian indah, dan baunya sangat wangi.

Lelaki itu berkata, ‘Bergembiralah kamu dengan keadaan yang menggembirakanmu ini. Hari ini adalah hari kamu yang pernah dijanjikan kepadamu.’ Maka ia bertanya kepada lelaki itu, ‘Siapakah kamu ini, melihat rupamu kamu adalah orang yang datang dengan membawa kebaikan.’ Maka lelaki itu menjawab, ‘Aku adalah amalmu yang saleh.’

Maka ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, jadikanlah hari kiamat, wahai Tuhanku, jadikanlah hari kiamat, agar aku dapat kembali kepada keluarga dan harta bendaku.’ Dan sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila telah terputus dari dunianya dan akan menghadap ke alam akhiratnya, turunlah kepadanya malaikat-malaikat dari langit yang semuanya berwajah hitam dengan karung yang kasar.

Lalu para malaikat itu duduk di dekatnya sejauh mata memandang: Kemudian datanglah malaikat maut yang langsung duduk di dekat kepalanya. Maka malaikat maut berkata, ‘Hai jiwa yang buruk, keluarlah kamu menuju kepada murka dan benci Allah!’ Maka rohnya berpencar ke seluruh tubuhnya (yakni menolak), hingga malaikat maut mencabutnya sebagaimana seseorang mencabut tusuk sate dari kain bulu yang basah; malaikat maut mencabutnya dengan paksa.

Apabila ia telah mencabutnya, ia tidak membiarkannya di tangannya barang sekejap pun melainkan para malaikat memasukkannya ke dalam karung itu. Dan keluarlah darinya bau bangkai yang terbusuk yang ada di muka bumi. Para malaikat membawanya naik, dan tidak sekali-kali mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan bertanya, ‘Siapakah yang memiliki ruh yang buruk ini?’

Para malaikat yang membawanya berkata bahwa dia adalah si Anu bin Anu, dengan menyebut nama terburuknya yang biasa disebutkan untuknya di dunia. Hingga sampailah mereka di langit pertama, lalu pintunya diketuk, tetapi tidak dibukakan untuknya. Lalu Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: ‘Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum’ (Al-A’raf: 40).

Kemudian Allah berfirman, ‘Catatkanlah ketetapannya di dalam Sijjin di lapisan bumi yang terbawah,’ lalu rohnya dicampakkan dengan kasar. Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seakan-akan jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin di tempat yang jauh. (Al-Hajj: 31)

Kemudian rohnya dikembalikan ke jasadnya. Lalu ia didatangi oleh dua malaikat, dan kedua malaikat itu mendudukkannya serta bertanya kepadanya, ‘Siapakah Tuhanmu?’ Ia menjawab, ‘Ha, ha, saya tidak tahu.’ Keduanya bertanya lagi, ‘Apakah agamamu?’ Ia menjawab, ‘Ha, ha, saya tidak tahu.’

Keduanya bertanya, ‘Siapakah lelaki ini yang diutus di antara kalian?’ Ia menjawab, ‘Ha, ha, saya tidak tahu.’ Lalu terdengarlah suara dari langit yang mengatakan, ‘Hamba-Ku berdusta, maka gelarkanlah untuknya hamparan dari neraka dan bukakanlah baginya suatu pintu dari neraka!’

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *