Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Kementerian Pariwisata Arab Saudi telah menyetujui peraturan baru yang memungkinkan warga atau penduduk untuk menyewakan rumahnya kepada wisatawan.
Peraturan baru membuka jalan bagi properti sewaan seperti Airbnb, HomeAway, dan Vrbo di negara tersebut.
“Pengaturan tersebut merupakan bagian dari upaya kementerian untuk meningkatkan pembangunan Kerajaan di berbagai bidang, yang merupakan kelanjutan dari langkah-langkah yang telah kami kerjakan untuk mencapai tujuan dari strategi umum pengembangan pariwisata nasional,” kata Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed al-Khateeb, dikutip Al-arabiya, Jumat (6/1).
“Peraturan tersebut bertujuan untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang menarik investasi, dengan mempertimbangkan kemudahan bisnis, inovasi dan keberlanjutan, meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan melindungi hak-hak wisatawan, selain mendukung sektor ini dan meningkatkan kesempatan kerja bagi pemuda bangsa,” tambahnya.
Menurut kementerian tersebut, peraturan baru ini juga memberi kelonggaran warga negara Saudi untuk mengajukan izin, dapat menyewakan properti mereka dengan jumlah total izin yang dikeluarkan untuk satu orang setiap properti maksimal tiga.
Peraturan baru menetapkan bahwa fasilitas keramahtamahan turis swasta – yang mencakup apartemen, townhouse, vila, dll. – harus menjadi bagian dari properti yang telah ditetapkan sebagai penggunaan perumahan atau pertanian.
Pemilik juga harus memberikan akta kepemilikan elektronik atau kontrak sewa elektronik yang membuktikan hak kepemilikan atau penggunaan properti yang berkaitan dengan izin tersebut. Pemilik juga harus menyerahkan semua dokumen resmi yang relevan terkait dengan properti dengan aplikasi mereka.
Keamanan turis
Kementerian juga mencantumkan beberapa undang-undang untuk memastikan bahwa hak-hak turis dilindungi saat menginap di properti sewaan.
Pemilik harus memastikan bahwa gambar properti yang ditampilkan secara online adalah representasi yang akurat. Daftar harga untuk semua layanan di properti juga harus dipajang dengan jelas di tempat tinggal dalam bahasa Arab dan Inggris, termasuk biaya wajib dan pajak.
Pemilik properti tidak akan diizinkan memasuki properti yang ditempati oleh turis tanpa izin terlebih dahulu, terlepas dari apakah turis tersebut berada di tempat tinggal atau tidak. Satu-satunya pengecualian untuk klausul ini adalah jika pemilik didampingi oleh otoritas terkait dalam situasi darurat.
Menurut peraturan, seorang turis tidak dapat dipaksa untuk mengosongkan unit hunian setelah check-in, kecuali jika ada pihak yang berwenang.
Sebelum diizinkan masuk ke properti, turis harus memberikan kartu identitas yang masih berlaku untuk membuktikan identitasnya.
