Kisah JJ Ilyas, Warga AS Yang Merindukan Menetap di Indonesia

Kisah JJ Ilyas
Kisah JJ Ilyas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Ilham Bintang

Hajinews.id – Perjalanan ke Boston, Massachusetts, AS 350 km dari New York City  atau empat jam berkendara mobil Senin (6/2) siang mengasyikkan sambil mendengar kisah JJ Ilyas. Tentang  anak  Indonesia kelahiran Amerika yang merasakan  negara  super power itu berkebalikan dengan gambaran banyak orang. Namun, untuk tinggal di Indonesia amboi betapa sulitnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kota bersejarah

Boston adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di Massachusetts di Amerika Serikat yang berdiri tahun 1630.  Saya minta Jay — panggilan akrab JJ ( Joerce Junior)–yang mengemudikan Ford Wagoneer nya yang gres memutar lagu lawas Massachusetts dari The Bee Gees.  Sesuai  dengan tema perjalanan. Jay bingung karena tak tahu lagu itu. Tapi  ketika mendengarnya, Jay senang juga.

Di Wikipedia, Boston juga ditulis sebagai ibu kota dari wilayah tidak resmi New England. Kota ini salah satu kota tertua dan terkaya di AS, dengan ekonomi berbasis pendidikan, perawatan kesehatan, keuangan, dan teknologi tinggi.  Nama julukannya termasuk “Beantown”, “The Hub”, dan “Atena Amerika”, sebab pengaruhnya besar terhadap budaya, intelektual, dan politik.

Selama akhir abad ke-18, Boston adalah tempat dari beberapa peristiwa besar selama Revolusi Amerika, termasuk Pembantaian Boston dan Boston Tea Party. Beberapa pertempuran awal Revolusi Amerika, seperti Pertempuran Bunker Hill dan Pengepungan Boston, terjadi di dalam kota  dan sekitarnya.

Perguruan tinggi AS yang sangat terkenal dan terbaik di dunia, yaitu Harvard University berada di Boston. Universitas  itu didirikan pada 8 September 1636 dan merupakan perguruan tinggi tertua di Amerika Serikat. Maka itu setengah wajib dikunjungi.

Kami berlima ke Boston hari itu. Jay, saya dan istri serta dr Yassin Mohammad dan istrinya, dr Abigail Audity. Anak dan menantu ini yang “memprovokasi” saya ikut ke New York. Bamed,  perusahaan yang mereka kelola   mensupport brand Kami., salah satu dari tujuh brand Indonesia yang akan tampil memperagakan busana muslim di New York Fashion Week 13 Februari.

Menjelajah Harvard

Harvard memang  tujuan kami ke Boston. Bertandang  ke ” pabrik” orang- orang pintar penguasa dunia. Tapi hanya sempat dua jam menjelajah   komplek sekolah yang amat luas menyerupai  kota satelit. Cuaca yang amat dingin membatasi gerak.

Infrastruktur Harvard lengkap sebagai kota satelit. Spot fotonya segudang. Dr Yassin dan dr Audy mengeksplor habis hobi fotografinya.

Harvard awalnya  bernama New College, dinamai  Harvard College baru pada 13 Maret 1639 untuk menghormati penyumbang terbesarnya, John Harvard. Ia  mantan mahasiswa Universitas Cambridge.

Jay terampil mengemudikan mobilnya pergi pulang New York – Boston. Beberapa kali kami bisa  tidur  nyaman dalam   perjalanan melewati  jalan mulus highway Boston – New York yang seluruhnya memakan waktu sekitar 10 jam dengan beberapa kali singgah di rest area.

Seperti disebut di awal, kisah hidup Jay amat menarik. Putra sulung  pasangan Joerce Ilyas asal Sumatera Barat dan Heryani Ilyas asal Sumatera Utara ini dibesarkan di lingkungan keluarga sederhana pengurus taklim dan masjid di komunitas Indonesia di Queens, New York.

Jay kelahiran New York 17 April 1991 dan adiknya Joshua Ilyas (30)keduanya adalah warga negara AS.

Kami sudah seperti keluarga. Jay kemenakan sahabat kami, wartawan senior Marah Sakti Siregar. Sepuluh tahun lalu ketika berkunjung ke New York, adik- kakak ini juga yang mengantar kami selama berada di kota itu. Saya malah sempat menginap seminggu di rumahnya di daerah Queens.

Waktu itu Jay bekerja di Nike karena basic pendidikannya desain. Jay sangat mencintai Indonesia dan merindukan untuk dapat menetap  selamanya di Tanah Air.

Beberapa tahun lalu Jay  balik ke Indonesia. Mulai merintis pekerjaan sebagai guru bahasa Inggris dan pelatih golf. Namun, tidak bisa lanjut. Meski berdarah asli Indonesia, namun secara hukum  ia warga negara AS, maka Jay adalah orang asing. Cuma punya izin tinggal satu bulan. Untuk memperpanjang masa tinggal ia terpaksa ke Malaysia dulu kemudian masuk kembali ke Indonesia untuk masa sebulan berikutnya. “Setelah itu tidak bisa diperpanjang lagi. Hanya boleh dua kali,” urainya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *