Soal Perjanjian Pemilu, Perlukah Berbohong Demi Kekuasaan?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Satu hal yang membuat heran adalah, mengapa orang sampai rela berbohong demi mengejar kekuasaan? Bahkan, rela mengabaikan nilai pertemanan dan kejujuran. Sudah sangat terang, pelemparan isu tersebut jelas sebagai upaya untuk mendiskreditkan Anies. Tidak ada tujuan lain.

Narasi semacam ini, sebenarnya adalah narasi yang memecah belah dan menyebabkan polarisasi. Apalagi isu yang dilemparkan tidak berdasar data yang valid. Tentu saja tokoh publik yang berbicara tanpa data dan fakta seperti ini menjadi contoh bagi rakyat untuk berbohong dan juga bermusuhan. Apakah memang itu yang ingin dicapai?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kontestasi politik dalam pemilu, seharusnya disikapi sebagai peristiwa reguler lima tahunan. Semua pihak harus berpikir bahwa tujuan politik dan pemilu itu untuk kepentingan rakyat. Tujuan yang baik, harus dicapai dengan cara yang bermartabat.

Jangan sampai demi tujuan politik, lantas menyebar kabar bohong. Berpikirlah, bahwa rakyat Indonesia itu sudah cerdas. Tidak lagi mudah dibohongi dengan kabar tak jelas seperti itu. Sungguh cara-cara yang ketinggalan zaman.

Menanggapi isu tersebut, mengingatkan apa yang pernah diucapkan oleh Anies Baswedan. Baginya, kontestasi politik seperti pilkada dan pilpres adalah festival gagasan serta karya. Bukan arena pertempuran. Karena itu, harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bermartabat.

Semoga tokoh politik yang lain juga memahami hal ini. Bahwa pemilu, bertujuan untuk mempersatukan anak bangsa, bukan memecahnya berkeping-keping.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *