Menilik Kritik Yusril soal Ideologi Partai Politik, Antara Ada dan Tiada

Kritik Yusril soal Ideologi Partai Politik
partai politik
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Pria yang akrab disapa Awiek ini menjelaskan, tidak ada satu pun partai politik yang hanya mengandalkan ideologinya ketika proses rekrutmen atau menjaring simpatisan massa.

Jika hanya ideologi tanpa pragmatis, Awiek menilai apa yang ingin dijangkau partai politik tidak akan tercapai. Misalnya, dalam konteks pemilihan umum (Pemilu).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dalam konteks rekrutmen politik, itu pragmatis semua. Enggak ada yang hanya murni jualan ideologi, terus masyarakat langsung memilih,” jelas Awiek.

“Saya ambil contoh misalkan, hampir dicek di semua partai politik manapun, ketika mengumpulkan massa apakah ada iming-iming, apakah tidak ada iming-iming, cukup jualan ideologi terus mereka massa itu datang? Enggak mungkin,” sambung dia.

Baidowi bahkan menilai masyarakat saat ini lebih terpikat dengan iming-iming janji politik ketimbang ideologi yang diusung.

“Pasti, kebanyakan itu misalkan yang ramai digandrungi hari ini misalkan, ketum partai datang membawa sembako, datang membawa bantuan dan seterusnya. Semua perpaduan lah antara ideologis dan pragmatis,” pungkas Awiek.

Partai Golkar juga bereaksi menanggapi pernyataan Yusril. Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menilai, partainya selalu menekankan ideologi kepada seluruh kadernya dalam prinsip berpartai.

Dave menjelaskan, partainya bahkan memiliki Golkar Institute yang digunakan mendidik para kader partai.

Dari pendidikan itu, para kader akan belajar dan dipupuk soal ideologi Partai Golkar, sebelum mereka akhirnya terjun ke masyarakat lewat pemilihan baik kepala daerah maupun skala nasional.

“(Golkar) selalu mendidik tentang paham dan ideologi partai agar (kader) selalu segaris dengan kebijakan partai,” jelasnya.

Terkait pemilihan kader yang maju dalam pemilihan legislatif (pileg) hingga pemilihan kepala daerah (pilkada), Golkar juga menyoroti 4 hal yang wajib dimiliki kader.

Dave mengatakan, empat hal tersebut adalah PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, Tidak Tercela).

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru menilai ideologi partai bukan menjadi hal yang utama untuk diadu dalam konstestasi politik.

“Baik bagi kita untuk tidak berlomba dalam nilai atau ideologi,” kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Mardani meminta partai politik agar berlomba dalam memberikan pelayanan dan kebaikan kepada publik yang nanti akan memilihnya.

“Kita fokus bangun sistem dan melayani,” ucap Mardani.

Meski demikian, anggota Komisi II DPR ini menegaskan bahwa asas PKS dalam berpolitik adalah agama Islam. Namun, PKS tak bisa sendirian dan hanya berpegang pada asas tersebut.

Menurut Mardani, butuh kolaborasi semua pihak, termasuk partai politik lain untuk memberikan kebaikan bagi bangsa dan negara.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *