Alhamdulillah, Ustadz Das’ad Latif Tak Mengidap Penyakit Kanker

Ustadz Das'ad Latif Tak Mengidap Penyakit Kanker
Ustadz Das'ad Latif
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Itu sebabnya, saya pun seolah menjadi kebal ketika kembali menerima info UDL sakit. Tapi, sekali ini benar adanya. Hanya yang aneh itu saja : Kanker lagi sakitnya. Informasi itu jelas mendahului Tuhan. Juga mendahului dokter.

Saya mengenal UDL lima tahun lalu. Dikenalkan Daeng Uceng, dan dia pula berbaik hati mengantar UDL ke kantor, waktu itu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

UDL salah satu Ustadz yang sejak lima tahun terakhir mencuri perhatian masyarakat luas. Video tausiahnya bertebaran di YouTube. Beredar dari satu WA grup ke WA grup yang lain. Anak-anak saya — bolehlah disebut mewakili generasi milenial— suka mengirimi saya videonya karena tahu saya ngefans sama Ustadz kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan itu.

Anak- anak saya pun suka.lni jelas modal besar bagi UDL. Anak-anak generasi milenial tertarik tausiahnya. Jumlah generasi itu sekitar 60% dari populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 273 juta jiwa. Klop dengan angka orang yang terhubung internet di Indonesia sekarang. Ciri umumnya: seperti cuma sedikit punya waktu.

Mereka tidak sempat menonton televisi dan baca koran. Perhatikan saja. Kalau makan sambil megang gadget. Bahkan sambil jalan pun matanya tertumbuk di layar handphone.

Semangat Pembaruan

Saya menemukan semangat pembaruan dalam tausiyah UDL. Pertama, isinya semacam sketsa sosial. Menyuguhkan problem yang dekat sekali dengan persoalan masyarakat sehari-hari. Pemecahannya selalu dikembalikan kepada ajaran Al-Quran dan Hadist Nabi.

Kedua, dikemas dalam bahasa ringan. Ketiga, durasinya pendek satu dua menit. Paling lama tiga menit. Keempat, selain mengutip surat-surat pendek dan Hadist Nabi, tak lupa dia selipkan ungkapan-ungkapan khas bahasa Bugis Makassar. Yang pukul rata lucu. Bikin terpingkal-pingkal.

Tausiahnya ilmiah tapi tidak terlalu ngotot unsur itu ditonjolkan. Sehingga tidak terasa menggurui. Ini juga salah satu kunci sukses Ustadz yang menyandang dua gelar doktor sekaligus dalam berkomunikasi. Satu gelar Doktor komunikasi dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Satu gelar Doktor Syariah dari Universitas Islam Makassar.

Sejak bertemu empat tahun lalu, UDL sudah beberapa kali mengunjungi kami. Saya ingat di awal Pandemi Covid19, UDL ke kantor, diwawancara Rahma Sarita untuk Channel YouTube Realita TV. Topiknya soal pandemi, UDL tampil bersama artis Camelia Malik. Tahun 2021 UDL mengisi acara Kajian Subuh di Tenda Arafah Masjid At Tabayyun. Meski kontak fisik jarang, namun komunikasi di media sosial, jalan terus.  Dan, di media sosial itulah yang sebulan ini sepi karena UDL sakit. Kangen juga mendengar candaannya dalam dialeg Makassar yang kental yang bikin kita terpingkal- pingkal. ” Eh, dasar beleng-beleng kayu, bela ….”, salah satu ungkapannya yang khas. Sekali lagi, semoga UDL cepat sembuh.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *