Imam Masjid di New York menjelaskan bahwa Imam Shamsi Ali menjelaskan betapa mengerikannya tipu muslihat dunia untuk menipu banyak orang. Mereka lupa Tuhan, lupa diri, dan juga lupa arah hidup yang sebenarnya.
“Manusia yang tertipu itu berbalik pandangan dari yang seharusnya melihat dunia sebagai jembatan atau tempat menanam (mazra’ah) menjadi dunia sebagai destinasi (tujuan). Akibatnya orientasi hidup berbalik menjadi orientasi duniawi,”ujar dia, Kamis (30/3/2023).
Akibatnya tujuan hidup yang asli untuk menghambakan diri kepada Pencipta berbalik arah. Pandangan hidup berubah dari orientasi ubudiyah (pengabdian) dan demi kehidupan yang abadi (ukhrawi) menjadi kehidupan yang berorientasi kesementaraan (duniawi).
Al qur’an menggambarkan kehidupan yang demikian di Surat Ar rum ayat 7,
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.
Kehidupan yang demikian itu dalam bahasa modern disebut materialis. Paham tentang hidup yang demikian disebut “materialisme”. Sebuah paham yang meyakini seolah kehidupan dunia dan material inilah segalanya.
Cara pandang atau paham kehidupan yang demikian jelas adalah bentuk disorientasi kehidupan. Yaitu kehidupan yang sedang kehilangan arah yang sesungguhnya.