Rezeki Anak Soleh di Masjid Al Mujahidin

Rezeki Anak Soleh di Masjid Al Mujahidin
Masjid Al Mujahidin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hari itu 19 Ramadhan. Esok ( maksudnya : hari ini ) memasuki hari ke 20 yang mengawali 10 hari terakhir bulan puasa yang didalamnya dijanjikan  Lailatul Qadar. Ustaz Arwani Marhum dalam kajian Subuh Minggu (9/4) di Masjid At Tabayyun mencoba mendeskripsikan tentang Lailatul Qadar. Momen buka puasa tadi rasanya saya seperti mendapat Lailatul Qadar seperti dalam deskripsi Ustaz Arwani, hafidz yang pernah memenangkan lomba tilawah di Mekkah.

Sederhana  saja saya menerjemahkan Lailatul Qadar. Yaitu suasana hati yang nyaman bahagia setiap kali dapat menyelesaikan satu masalah. Namun, saya menyadari itu  berkat keterlibatan  Allah SWT secara langsung mengurai  masalah. Seperti saat bukber  di masjid Al Mujahidin tadi.  Saya menganggap itu semacam mendapat Lailatul Qadar.  Subyektif memang. Tapi bukankah Lailatul Qadar memang bukanlah suatu keadaan yang bisa dirasakan secara kolektif, seperti menghadapi hujan. Rasa itu akan berbeda- beda dialami tiap individu. Bayangkan Lailatul Qadar yang asli yang diperoleh dari usaha sungguh-sungguh dengan beriktikaf di masjid 10 malam Ramadhan terakhir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surah Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur’an.

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan: ” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan dia bersabda, yang artinya: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” ” (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).

Sudah menjadi pengetahuan umum,  Lailatul Qadar kemungkinan akan “diwujudkan” oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai awal puasa pada hari atau tanggal yang berbeda, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar dapat “mencarinya” setiap malam di masjid- masjid.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *