Ternyata Ada Warna yang Tidak Disukai Rasulullah SAW, Inilah Alasannya

Ada Warna yang Tidak Disukai Rasulullah SAW
Ada Warna yang Tidak Disukai Rasulullah SAW
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Rasulullah SAW menyukai berbagai macam warna pakaian dan sering memakainya. Namun, ada juga beberapa warna yang tidak disukai Rasulullah SAW .

Warna apa yang tidak disukai Rasulullah SAW?

Mengutip Muhammad bin Abdurrahman DetikHikmah dalam kitab Fattabiun, Ikuti Sunnahku menjelaskan bahwa warna yang tidak disukai Rasulullah SAW adalah merah, kuning dan jingga bagi laki-laki. Di zaman modern ini, para peneliti telah membuktikan bahwa warna dapat mempengaruhi karakter dan selera seseorang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kemudian, dalam Ar-Raudhah al-Bahiyyah fi Mu’jizah an-Nabi wa asy-Syaa’il Muhammadiyyah karya Ahmad Musthafa Mutawalli juga dijelaskan, memakai pakaian merah atau hitam serta pakaian yang dicelup bukan merupakan petunjuk Rasulullah SAW.

Rasulullah sendiri pernah memakai pakaian merah yang mana pakaian tersebut merupakan salah satu dari selendang Yaman berwarna hitam, merah, dan putih. Sedangkan pakaian hijau sesekali beliau gunakan untuk ganti. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam At Thib an-Nabawi karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.

Adnan Hasan Shalih Baharits dalam buku Mendidik Anak Laki-Laki juga menjelaskan hal serupa. Dia mengatakan, pakaian yang berwarna merah, hijau, dan hitam (dipadukan dengan warna lain) diperbolehkan untuk digunakan. Adapun yang tidak dibolehkan yaitu pakaian dengan warna yang kehitam-hitaman, yang tidak dipadukan dengan warna-warna lain.

Hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW tidak pernah memakai pakaian warna merah, hitam, atau pakaian yang dicelup. Apabila Rasulullah memakai pakaian berwarna merah atau hitam, maka terdapat motif warna-warna lainnya, seperti warna putih dan hitam.

Merujuk pada Fiqh al-Albisah wa al-Zinah karya Syaikh Abdul Wahab Abdus Salam Thawilah, ada sebuah riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW suatu ketika melihat Abdullah bin Amr bin al-Ash RA memakai pakaian yang diwarnai dengan ‘ushfur (sejenis tanaman yang digunakan sebagai pewarna pakaian) yang kemerah-merahan.

Melihat itu beliau bertanya, “Apa ini?” Kemudian Abdullah pergi membakarnya. Setelah itu, Nabi SAW bertanya, “Engkau kemanakan pakaianmu?” Abdullah RA menjawab, “Sudah aku bakar.” Beliau berkata, “Kenapa tidak engkau berikan kepada sebagian keluargamu saja?” (HR Abu Dawud)

Menurut Syaikh Abdul Wahab Abdus Salam Thawilah, hadits tersebut hanya menunjukkan keharaman menggunakan pakaian itu. Nabi SAW tampak tidak hendak membakarnya, beliau hanya ingin melarang memakainya.

Dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Khalil disebutkan sejumlah warna dan rupa pakaian Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah hadits dikatakan, Rasulullah SAW mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu dengan corak warna tertentu. Aisyah RA mengatakan,

خَرَجَ النَّبِيُّ ﷺ ذَاتَ غَدَاةٍ وَعَلَيْهِ مِرْطٌ مُرَكَّلٌ مِنْ شَعْرِ أَسْوَدَ

Artinya: “Nabi Muhammad SAW keluar pada suatu hari dan beliau berpakaian yang terbuat dari bulu, yang mempunyai corak sekedup unta yang hitam warnanya.” (HR Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *