Catatan Kritis Untuk Ganjar; Capres Boneka Marionette

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bila Pilpres diadakan sekarang, atau katakanlah dua-tiga bulan lagi saya berkesimpulan Prabowo akan menang. Skenarionya amat mirip dengan drama Pilkada DKI 2017, dimana Prabowo berlaku seperti Anies, Ganjar bernasib seperti Ahok, sementara Anies sekarang merepresentasikan Agus Harimurti Yudhoyono dulu. Skema ini bila diterapkan untuk Pilpres 2024, Anies akan kalah pada putaran pertama, dan pendukungnya berpindah ke Prabowo di putaran kedua, karena bagi pendukung mantan Gubernur DKI ini, apalagi yang hardcore, calon yang mereka pilih asal bukan Ganjar-representasi Jokowi.

Bagaimanapun juga, Anies lebih dekat dan banyak berhutang budi ke Partai Gerindra daripada PDIP Perjuangan, dimana restu Prabowo lah yang turut menghantar Anies menjadi DKI-1 seperti juga Jokowi dulu. Yang saya dengar, itulah skenario dibalik munculnya ‘koalisi besar’ yang bertujuan memaksakan kandidat Capres 2024 minimal ada tiga, Ganjar, Prabowo dan Anies, atau empat lebih baik. Tujuannya, menggagalkan skenario Pilpres 2024 satu putaran; Ganjar vs Prabowo yang diinginkan PDIP, sebab dengan hanya satu putaran peluang Ganjar bisa menang lebih besar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tujuan koalisi besar yang diinisiasi salah satu partai besar ini cuma satu, menggulingkan cengkraman PDIP di Istana, sebab mereka menilai banteng moncong putih terlalu eksklusif, mau menang sendiri, tak mau berbagi. Bila anda ingin bukti sekunder, cobalah cari tahu, googling, apa pernah kelompok Prabowo Cs menyerang Anies?-analisa ini ada pada artikel selanjutnya; Catatan Kritis Untuk Prabowo; Capres Emosional-Orba.

Belakangan kubu Ganjar semakin ketar ketir. Sejumlah barisan potensial pendukungnya, justru membelot ke Prabowo. Dimulai dengan relawan Gibran di Solo yang berbaiat kepada Prabowo dan bahkan dihantarkan oleh Gibran Rakabuming Raka sendiri. Ada isu liar, Prabowo meminta Gibran untuk menjadi cawapresnya. Bila kabar ini benar, posisi Ganjar benar-benar diujung tanduk. Apakah fenomena sebagian fans keluarga Jokowi pindah ke Prabowo sebagai perintah Jokowi?

Ada dua kemungkinan, itu hanyalah taktik sementara Jokowi menekan PDIP untuk mau menerima Erick Thohir, menteri kesayangannya sebagai cawapres Ganjar. Sejumlah wartawan istana juga tahu, hubungan Megawati dan Jokowi itu love and hate relationship. Sudah beberapa kali Jokowi melakukan taktik mengerahkan massanya untuk menekan partainya. Kedua, baca lebih lanjut dianalisis selanjutnya; King Jokowi.

Performa Ekonomi Ganjar

Data realisasi investasi di Jateng juga bisa dikatakan biasa saja, atau boleh dikatakan Ganjar tak cakap menarik investasi, karena realisasi investasi di daerahnya berada pada level 10 besar ada di urutan ke-9. Namun, serapan tenaga kerja di Jateng cukup tinggi di atas rata-rata nasional, khususnya di sektor pertanian. Ini tidak lepas dari model investasi di Jateng yang padat karya, dan di dukung oleh Upah Minimum Regional tahun 2022 hanya sebesar Rp 1,8 juta terendah di Indonesia. Bandingkan dengan UMR DKI Jakarta yang nyaris tembus Rp5 juta.

Di tangan Ganjar, jumlah kemiskinan di Jateng terus menurun dari 14,1% pada awal memimpin di 2013 menjadi 10,9% tahun lalu. Demikian pula, angka pengangguran turun tipis dari 6% menjadi 5,6% pada rentang periode yang sama. Sementara itu, dalam rentang lima tahun terakhir, jurang antara kaya dan miskin di Jateng stagnan di angka koefisien gini 0,37, dan cukup rendah sebesar 2,9%.

Dalam hal janji kampanye, seperti halnya Anies yang gagal membendung reklamasi Teluk Jakarta, Ganjar juga gagal dalam mengatasi banjir akibat air pasang yang melimpah ke daratan atau dikenal juga dengan istilah banjir rob di Pesisir Kota Semarang. Setiap waktu masalah ini menjadi problem yang tak pernah usai di Jateng.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *