Jokowi Sebut Sulitnya Mencari Kerja: Lulusan S2 Jadi Tukang Sapu

Jokowi Sebut Sulitnya Mencari Kerja
Presiden Jokowi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Presiden Jokowi menyebut kesulitan yang dialami banyak orang saat ini dalam mencari pekerjaan. Dia mencontohkan, karena kesulitan, ada lulusan S2 yang akhirnya jadi tukang sapu.

“Saya baca di berita, ini di negara lain, saking sulitnya mencari kerja, lulusan S2 yang harusnya bisa jadi guru, saat ini menjadi tukang sapu,” kata Jokowi dalam Peluncuran Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jokowi menyebut Indonesia akan mengalami puncak demografi pada 2030 di mana saat itu 68,3 persen penduduk berusia produktif. Kondisi itu bisa menjadi peluang, tetapi bisa juga menjadi bencana jika tidak dikelola dengan baik.

Karenanya, Jokowi tak ingin Indonesia menjadi seperti salah satu negara Afrika yang mengalami bonus demografi pada 2015 tapi tak bisa mengelolanya dengan baik. Tanpa menyebutkan nama negara tersebut, Jokowi mengatakan yang terjadi di negara Afrika itu justru pengangguran yang melonjak.

“Dalam tujuh tahun justru yang terjadi pengangguran melonjak jadi 33,6 persen. Saya tidak usah sebut negaranya mana,” kata Jokowi.

Demi menghindari kondisi seperti itu terjadi di Indonesia, Jokowi menyebut setiap pihak harus bekerja keras memanfaatkan bonus demografi. Indonesia harus memiliki perencanaan, visi, dan strategi yang taktis terutama untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas di 2045.

Jokowi menargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$30.300 pada 2045. Sedangkan pada tahun ini pendapatan per kapita diperkirakan mencapai US$5.030.

Sementara untuk tingkat kemiskinan, Jokowi menargetkan turun dari 9,57 persen pada saat ini menjadi 0,5 persen hingga 0,8 persen di 2045.

Menurut Jokowi, ada tiga hal pokok yang menjadi acuan untuk mencapai target itu. Pertama, stabilitas bangsa yang harus terjaga.

“Tidak ada satu negara manapun yang berhasil mencapai kemakmuran saat kondisinya enggak stabil. Enggak ada. Tunjukkan negara mana saat negaranya terpecah enggak akan mencapai kemakmuran,” kata Jokowi.

Kedua, adanya kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Ketiga, sumber daya manusia.

Jokowi menyebut SDM merupakan kekuatan besar Indonesia, tetapi tidak boleh hanya dari sisi kuantitas melainkan juga kualitas.

Sumber: cnn

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *