Kultum 167: Kembalikan kepada Allah dan Rasulullah Jika Berselisih

Kembalikan kepada Allah dan Rasulullah Jika Berselisih
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Penyebab utama terjadinya perselisihan, percerai-beraian, bahkan sampai pada perpecahan adalah karena ketidaktaatan pada perintah Allah. Tentu saja perselisihan itu terjadi secara bertahap sedikir demi sedikit, dari hal-hal yang kecil sampai pada hal-hal yang prinsipil, bahkan sampai pada ranah hukum agama. Allah Subahanhu wata’ala berfirman,

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ

وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ

Artinya:

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah (QS. Al-Hasyr, ayat 7).

Menurut ahli tafsir, perintah dalam ayat ini mencakup pokok agama dan cabangnya, baik yang lahir maupun yang batin. Sungguh bisa dipahami bahwa semua yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam wajib untuk diambil dan diikuti oleh umat Isam secara keseluruhan. Hal itu karena ketetapan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam atas suatu hukum bersifat sama dengan ketetapan Allah. Jadi, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk meninggalkan apa yang dibawa oleh beliau, dan tidak boleh mendahulukan pendapat seseorang daripada ucapan (firman) Allah.

Perintah yang senada dengan ayat di atas juga terdapat dalam surat Al-Anfal ayat 20. Allah Subahanahu wata’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ

وَلَا تَوَلَّوۡاْ عَنۡهُ وَأَنتُمۡ تَسۡمَعُونَ

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedangkan kamu mendengar [perintah-perintah-Nya] (QS. Al-Anfal, ayat 20).

Berdasarkan dua ayat yang senada di atas, jelaslah bahwa tidak ada alasan bagi kita semua untuk tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya. Namun demikian, seiring berjalannya waktu, ada saja hal yang muncul dan menyebabkan perbedaan pemahaman, perselisihan, bahkan sampai perpecahan. Pada poin ketika terjadi perbedaan pemahaman dan perselisihan, kita diperintahkan untuk kembali kepada pegangan pokok, yaitu Al-Qur’an dan Hadits agar tidak sampai terjadi perpecahan.

Jika perbedaan pemahaman dan perselisihan iu terjadi, Allah memerintahkan kepada kita agar kembali kepada kitab-Nya dan kepada sunnah Rasul-Nya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ

وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ

فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ

وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ

وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٌ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا

Artinya:

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *