Ketika Seorang Pria Saleh yang Miskin Diuji dengan Kesedihan dan Kebahagiaan

Pria Saleh yang Miskin Diuji dengan Kesedihan dan Kebahagiaan


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Dikisahkan ada seorang saleh yang ahli dalam ibadah, namun miskin secara ekonomi. Dia memintal kain setiap hari dan menjualnya di pasar pada sore hari.

Biasanya pendapatan dari penjualan kain dibagi menjadi dua bagian, satu bagian digunakan untuk membeli makanan untuk keluarga dan bagian lainnya untuk kapas untuk tekstil keesokan harinya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Suatu hari, tidak lama setelah menjual kainnya, kerabatnya mendatanginya dan mengadukan berbagai keperluannya. Orang saleh itu tidak berpikir dua kali dan memberikan semua uangnya kepada kerabatnya yang mengalami kesulitan keuangan.

“Mana makanannya? mana kapasnya?” tanya istri orang saleh yang kaget karena suaminya pulang dengan membawa tangan kosong.

“Tadi si Fulan menemuiku dan menyampaikan bahwa dia sedang mengalami kesulitan ekonomi. Akhirnya semua uangnya aku berikan kepada dia,” jawab orang saleh, sebagaimana dikisahkan Imam Ibnu Jauzi dalam Kitab ‘Uyunul Hikayat.

“Terus kita mau bagaimana? kita sudah tidak punya apa-apa lagi,” ucap sang istri sedikit kecewa.

Pertolongan Allah yang Tak Terduga

Orang saleh ini kemudian melihat sebuah mangkuk dan kendi pecah yang ada di rumahnya. Ia pun langsung mengambil pecahan 2 benda itu kemudian pergi ke pasar, berharap ada orang yang mau membelinya sehingga bisa menutupi kebutuhan keluarga. Setelah menunggu cukup lama, ternyata tidak ada satu orang pun yang mau membeli 2 barang pecah itu.

Ketika menunggu pembeli yang tak kunjung datang, tiba-tiba seseorang melintas sambil membawa ikan yang perutnya kembung. Saat itu, nasib orang yang membawa ikan ini mirip dengan orang saleh karena tidak ada yang mau membeli ikan kembung tersebut.

“Bagaimana kalau barangmu yang tidak laku itu dibarter dengan ikan yang juga tidak laku ini?” kata si pembawa ikan menawarkan pada orang saleh.

Tanpa berlama-lama, kedua belah pihak akhirnya setuju. Orang saleh pulang membawa ikan dan si pemilik ikan juga pulang membawa pecahan mangkuk dan kendi.

“Apa yang akan kita lakukan pada ikan ini?” tanya sang istri setelah orang saleh itu pulang dan menjelaskan apa yang terjadi di pasar.

“Dipanggang saja lalu kita makan. Semoga Allah mendatangkan rezeki kepada kita semua,” ucap orang saleh.

Ketika perut ikan itu dibelah, istrinya sangat terkejut karena ada sebutir mutiara yang terselip di dalam perut ikan itu. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan pada suaminya.

“Coba periksa, apakah mutiara itu sudah berlubang atau belum? kalau sudah berlubang berarti mutiara itu milik seseorang. Jika belum berlubang berarti itu rezeki dari Allah untuk kita semua,” jelasnya.

Esoknya, orang saleh membawa mutiara ini pada salah satu sahabatnya yang berprofesi sebagai pengusaha batu mulia.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *